Grab: Rencana Investasi Kami Tetap Jalan

Jakarta - Meski aturan taksi online di dalam revisi Peraturan Menteri Perhubungan No 32 Tahun 2016 tengah jadi polemik, Grab Indonesia memastikan rencana investasinya di Tanah Air tidak terpengaruh.
Demikian disampaikan ole Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata saat dihubungi detikINET, Jumat petang (17/3/2017).
Dia mengatakan jika PM 32 Tahun 2016 benar diimplementasikan dengan format terakhir, maka pihak Grab Indonesia akan lebih fokus pada nasib mitra drivernya.
"Prioritas kami pada ratusan ribu mitra pengemudi. Bagaimana membantu menyelamatkan mata pencaharian mereka," kata Ridzki.
Selanjutnya mereka akan melakukan evaluasi langkah-langahnya selanjutnya. Tapi bukan berarti rencana investasi akan ditangguhkan.
"Membuka pusat riset tidak akan ditunda untuk saat ini. Begitupula membantu startup serta memperluas akses pembiayaan dan pembayaran mobile masih akan berjalan," jelas Ridzki.
Seperti diketahui pada Februari lalu, Grab mengumumkan rencana investasi sebesar USD 700 juta atau Rp 9,3 triliun di Indonesia selama empat tahun ke depan lewat program Grab 4 Indonesia.
Dana tersebut rencananya akan dipakai untuk mendukung Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital nomor satu se-Asia Tenggara selama empat tahun ke depan.
Beberapa rencana bisnis disebutkan, seperti yang digemborkan adalah membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D). Namun, di luar itu Grab juga mengalokasikan dana senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk startup dan technopreneur.
Selain memberikan dana, Grab juga akan menyelenggarakan serangkaian program kewirausahaan melalui kerja sama dengan para mitra terpilih yang meliputi institusi pendidikan dan organisasi kewirausahaan. (afr/fyk)
Demikian disampaikan ole Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata saat dihubungi detikINET, Jumat petang (17/3/2017).
Dia mengatakan jika PM 32 Tahun 2016 benar diimplementasikan dengan format terakhir, maka pihak Grab Indonesia akan lebih fokus pada nasib mitra drivernya.
"Prioritas kami pada ratusan ribu mitra pengemudi. Bagaimana membantu menyelamatkan mata pencaharian mereka," kata Ridzki.
Selanjutnya mereka akan melakukan evaluasi langkah-langahnya selanjutnya. Tapi bukan berarti rencana investasi akan ditangguhkan.
"Membuka pusat riset tidak akan ditunda untuk saat ini. Begitupula membantu startup serta memperluas akses pembiayaan dan pembayaran mobile masih akan berjalan," jelas Ridzki.
Seperti diketahui pada Februari lalu, Grab mengumumkan rencana investasi sebesar USD 700 juta atau Rp 9,3 triliun di Indonesia selama empat tahun ke depan lewat program Grab 4 Indonesia.
Dana tersebut rencananya akan dipakai untuk mendukung Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital nomor satu se-Asia Tenggara selama empat tahun ke depan.
Beberapa rencana bisnis disebutkan, seperti yang digemborkan adalah membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D). Namun, di luar itu Grab juga mengalokasikan dana senilai USD 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk startup dan technopreneur.
Selain memberikan dana, Grab juga akan menyelenggarakan serangkaian program kewirausahaan melalui kerja sama dengan para mitra terpilih yang meliputi institusi pendidikan dan organisasi kewirausahaan. (afr/fyk)
Sumber
0 Response to "Grab: Rencana Investasi Kami Tetap Jalan"
Post a Comment