'Lelang Frekuensi Seperti Mengincar Gadis Idaman'

Jakarta - Operator seluler tengah bersiap-siap untuk memperebutkan blok kosong di pita frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz. Bila diibaratkan lelang frekuensi itu seperti mengincar gadis idaman.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, ditemui usai diskusi "Teknologi Membuat Media Lebih Hidup" yang digelar oleh Majalah Sinyal di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Merza menuturkan bahwa dari dua frekuensi yang akan dilelang, Smartfren lebih mengincar yang sudah terdapat bloknya, seperti yang ada di 2,3 GHz. Smartfren sendiri menguasai 30 MHz dari total 100 MHz di 2,3 GHz dan juga punya punya blok di 850 MHz.
"Jadi kembali lagi bahwa kita akan mencari di mana investasi yang paling native. Kalau hari ini kami punya di 2,3 GHz, maka jauh lebih baik efisien dapat tambahannya di 2,3 GHz. Kalau di 2,1 kita gak punya, akibatnya harus bikin network baru nanti," tutur dia
Bila secara umum, Smartfren tertarik blok kosong di 2,1 GHz. Namun balik lagi, bila dihadapkan suatu pilihan, maka akan jatuh untuk mengincar di 2,3 GHz.
"Kalau boleh milih, kami lebih baik ikut lelang yang diinginkan. Kalau pilih dua gadis, tentu mencari yang diseriusin. Tapi kalau dia gak mau, terpaksa gadis yang kedua," ungkap Merza.
Sementara di kesempatan yang sama, President Director dan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, mengungkapkan tidak ada masalah soal aturan hanya satu blok yang hanya dapat dimenangkan oleh satu operator.
Selain itu, Indosat Ooredoo tak mempersoalkan pihaknya menang di blok kosong 2,1 GHz atau 2,3 GHz.
"Kalau menang satu blok saja tidak ada masalah, yang dibutuhkan satu blok dan di mana saja (frekuensinya) juga tidak masalah. Bagi konsumen tidak masalah itu di 2,1 GHz atau 2,3 GHz, namun soal kapasitas," tuturnya (fyk/fyk)
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, ditemui usai diskusi "Teknologi Membuat Media Lebih Hidup" yang digelar oleh Majalah Sinyal di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Merza menuturkan bahwa dari dua frekuensi yang akan dilelang, Smartfren lebih mengincar yang sudah terdapat bloknya, seperti yang ada di 2,3 GHz. Smartfren sendiri menguasai 30 MHz dari total 100 MHz di 2,3 GHz dan juga punya punya blok di 850 MHz.
"Jadi kembali lagi bahwa kita akan mencari di mana investasi yang paling native. Kalau hari ini kami punya di 2,3 GHz, maka jauh lebih baik efisien dapat tambahannya di 2,3 GHz. Kalau di 2,1 kita gak punya, akibatnya harus bikin network baru nanti," tutur dia
Bila secara umum, Smartfren tertarik blok kosong di 2,1 GHz. Namun balik lagi, bila dihadapkan suatu pilihan, maka akan jatuh untuk mengincar di 2,3 GHz.
"Kalau boleh milih, kami lebih baik ikut lelang yang diinginkan. Kalau pilih dua gadis, tentu mencari yang diseriusin. Tapi kalau dia gak mau, terpaksa gadis yang kedua," ungkap Merza.
Sementara di kesempatan yang sama, President Director dan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, mengungkapkan tidak ada masalah soal aturan hanya satu blok yang hanya dapat dimenangkan oleh satu operator.
Selain itu, Indosat Ooredoo tak mempersoalkan pihaknya menang di blok kosong 2,1 GHz atau 2,3 GHz.
"Kalau menang satu blok saja tidak ada masalah, yang dibutuhkan satu blok dan di mana saja (frekuensinya) juga tidak masalah. Bagi konsumen tidak masalah itu di 2,1 GHz atau 2,3 GHz, namun soal kapasitas," tuturnya (fyk/fyk)
Sumber
0 Response to "'Lelang Frekuensi Seperti Mengincar Gadis Idaman'"
Post a Comment