Memanfaatkan Data 'Sampah' dalam Ekosistem Big Data



Jakarta - Era big data seiring dengan munculnya data-data 'sampah' yang seakan tak terpakai. Namun solusi big data analytics disebut bisa memanfaatkan data sampah tersebut agar berguna.

Data 'sampah' atau tidak terpakai bukannya tidak berguna. Pasalnya data tidak terpakai itu sejatinya bisa mengungkap behavior pengguna, dalam sebuah ekosistem big data. Yang mana bila dimanfaatkan, data sampah yang berisi patern perilaku pengguna itu malah bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan layanan baru.

"Industri telekomunikasi merupakan salah satu sektor penghasil data tidak terpakai. Data itu bermacam-macam bentuknya, dan ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan mereka dalam mengembangkan bisnis, misalnya menghadirkan layanan baru," kata Erwin Z. Achir, Presdir Teradata, di Jakarta.

Sebagai contoh, data sampah di industri telekomunikasi bisa berisi mengenai tingkat penggunaan ponsel 3G atau ponsel 4G di suatu wilayah. Bila data semacam ini dimanfaatkan, operator telekomunikasi bisa mendapatkan masukan daerah mana yang akan dilakukan ekspansi. Terutama dalam kaitannya untuk memperluas jangkauan 4G.

"Dengan big data analytics operator bisa mengetahui wilayah mana saja yang pengguna ponselnya sudah 4G atau masih 3G. Dari situ, bisa diputuskan apakah akan dilakukan ekspansi 4G," imbuhnya.

Tapi hanya di industri telekomunikasi, big data analytics sejatinya telah dimanfaatkan sejumlah sektor lain seperti jasa keuangan, ritel, asuransi, bahkan pihak pemerintah.

Di sektor perbankan misalnya, data tak terpakai disebut bisa mencapai puluhan terabyte dalam sehari. Data-data tersebut dihasilkan dari 40 juta transaksi yang kerap terjadi tiap harinya. Industri perbankan justru bisa memanfaatkan data-data tak terpakai tersebut untuk mengetahui kebiasaan nasabahnya

"Mereka mulai menggunakan layanan big data analytics untuk mengetahui kebiasaan nasabah, dengan cara mengelola data yang tidak terpakai tadi," ujar Erwin.

Teradata sendiri dikenal sebagai salah satu penyedia solusi yang dipercaya oleh Apple. Sementara itu partner yang digandengnya, antara lain adalah Microsoft, Cisco, dan IBM. Salah satu layanan yang disodorkan penyedia solusi ini bernama Teradata Everywhere, yang menawarkan fleksibilitas bagi perusahaan yang menerapkan penggunaan hybrid cloud.

"Kami optimis layanan kami dapat mendorong industri dalam mengembangkan bisnis di era digital sekarang ini," tutup Thio Eng Hok, Direktur Sales Teradata.

(yud/fyk)


Sumber

0 Response to "Memanfaatkan Data 'Sampah' dalam Ekosistem Big Data"

Post a Comment

ADS-1

ADS-2

ADS-3

ADS-4