Riset: Transportasi Bersama Bisa Menghemat Rp 138 triliun



Jakarta - Kehadiran layanan ride sharing seperti Uber, Go-Jek sampai Grab berdampak bagi perubahan pola penggunaan kendaraan pribadi. Tidak hanya itu, dengan adanya transportasi bersama mampu mengurangi beban perjalanan hingga triliunan rupiah.

Hal tersebut tertuang dari penelitian yang dilakukan AlphaBeta. Mereka melakukan survei di empat kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Melibatkan 4.000 mitra driver dan 1.000 pengguna Uber.

Dalam penelitian yang bertajuk Meninjau Kembali Mobilitas Urban di Indonesia: Peran Layanan Mobilitas Bersama, AlphaBeta ingin memperlihatkan potensi dampak mobilitas bersama berbasis teknologi terhadap aspek utama kehidupan perkotaan di Indonesia.

AlphaBeta melihat pertumbuhan paling pesat di Indonesia dalam 15 tahun ke depan akan terjadi di kota menengah, seperti Pekanbaru, Palembang, Semarang dan Makassar. Mereka memperkirakan akan ada lebih dari 30 juta orang pindah ke wilayah perkotaan di Indonesia pada tahun 2020.

Kondisi tersebut berimbas pada waktu tempuh perjalanan yang meningkat 1,9 menit untuk setiap penambahan 100 ribu orang di sebuah kota. Akibatnya beban finansial akibat isu kepadatan lalu lintas ikut bertambah.

"Saat ini beban mencapai Rp 498 triliun. Tahun 2020 diperkirakan meningkat 41% menjadi Rp 703 triliun," papar Dr Fraser Thompson, Direktur AlphaBeta di Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Karena itu AlphaBeta melihat mobilitas bersama punya peran penting. Jika dirancang dengan tepat dampaknya akan cukup besar dirasakan.

Perusahaan riset yang bermarkas di Singapura ini menyebutkan setidaknya terdapat tiga dampak adanya mobilitas bersama di Indonesia pada 2020 mendatang dengan kondisi penggunaan mobil dan motor pribadi 0% di jalanan. Pertama terjadinya efesiensinya ekonomi.

"Mobilitas bersama dapat memotong biaya beban perjalanan hingga Rp 138 triliun (US$ 10 miliar). Adopsi penggunaan ride sharing dapat menghemat 71 juta perjalanan dengan kendaraan dari jalanan di Indonesia pada 2020. Selain itu mengurangi 46 ribu hektar lahan untuk parkir," jelas Fraser.

Dampak kedua inklusivitas dan kesejahteraan. Penggunaan layanan ride sharing menjadi pilihan yang murah hingga 65% per tahun dibandingkan memiliki mobil sendiri. Selain itu memberi peluang ekonomi bagi hampir 7 juta masyarakat di Tanah Air. Dan akan ada lebih dari 400 ribu masyarakat masuk ke sisitem keuangan.

"Ride sharing membantu mereka yang sebelumnya sulit mendapatkan pekerjaaan. Selain itu banyak yang jadi mitra driver akhirnya membuka rekening bank untuk pertama kalinya," ungkap Fraser.

Dampak terakhir lebih pada kesehatan dan lingkungan hidup. Dengan berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi bersama, maka emisi gas CO2 dari kendaraan akan berkurang 159.000 mega ton. Atau sama dengan menyelamatkan 415.000 hektar.

"Polusi udara bisa berkurang 8% di daerah perkotaan," kata Fraser. (afr/fyk)


Sumber

Related Posts

0 Response to "Riset: Transportasi Bersama Bisa Menghemat Rp 138 triliun"

Post a Comment

ADS-1

ADS-2

ADS-3

ADS-4