Indosat: Perang Tarif Data, Operator Bisa Masuk Jurang



Jakarta - Indosat Ooredoo jadi operator seluler pertama yang secara terbuka meminta pemerintah turut campur tangan terhadap aturan tarif bawah batas bawah layanan data atau internet. Sebab saat ini, Indosat menilai para operator seluler terjebak perang tarif data.

Menurut mereka, perang tarif data membuat industri telekomunikasi harus menjual data dengan harga di bawah biaya produksi. Di samping itu, penggunaan layanan seperti voice dan SMS makin ditinggalkan sehingga perusahaan tidak bisa menjadikannya subsidi untuk layanan data karena sudah makin dominan.

Untuk keluar dari perang tarif data tersebut, anak usaha Ooredoo tersebut berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan intervensi. Itu cara paling efektif dibandingkan harus 'kerjasama dibalik layar' atau monopoli antar operator.

"Melakukan kerjasama di balik layar itu sanksinya besar dan semua perusahaan publik ngeri soal itu. Akhirnya, campur tangan pemerintah (diperlukan). Makanya kemarin melayangkan surat, di dalam suratnya sudah spesifik, kita minta pemerintah, bukan atur tarif tapi yield data," ujar Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli ditemui di kantornya.



Pria yang dipanggil Alex ini menuturkan bahwa tren pendapatan yield data dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Angka yield data ini adalah total pendapatan data seluler dibagi total trafik data.

Data yield Indosat Ooredoo dari kuartal pertama 2014 Rp 63 ribu per GB, terus mengalami penurunan di kuartal-kuartal berikutnya hingga kuartal pertama 2017 menjadi Rp 15 ribu per GB. Alex mengungkapkan tren data yield dari semua operator, sekelas Telkomsel, XL, dan lainnya juga mengalami penurunan dilihat dari laporan publiknya.

"Turun-turun sekarang menjadi Rp 15 ribu per GB. Itu masih oke tapi arahnya semakin menurun, arahnya sudah mau masuk jurang semua," imbuhnya.

Meski Indosat Ooredoo yang terbilang berani langsung melayangkan surat kepada Kominfo agar ikut campur menentukan tarif batas bawah layanan data. Alex yakin langkah Indosat Ooredoo ini juga bakal didukung oleh operator lainnya.

"Secara informal sudah (bicara dengan Kominfo) tapi gak ada tanggapan jadinya kirim surat. Ini bukan diskusi yang gak mudah, jadi harus mulai dari sekarang atau terlambat. Bukan karena (perusahaan) mati tapi yang pertama kali korban itu pengguna karena kualitasnya," kata Alex. (fyk/rou)


Sumber

0 Response to "Indosat: Perang Tarif Data, Operator Bisa Masuk Jurang"

Post a Comment

ADS-1

ADS-2

ADS-3

ADS-4