AS: Hacker Yahoo Dibekingi Intelijen Rusia

Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat mendakwa dua agen intelijen Rusia dan dua hacker atas tuduhan meretas dan mencuri 500 juta akun Yahoo yang terjadi pada 2014 lalu.
Ini adalah pertama kalinya pemerintahan AS mendakwa mata-mata Rusia atas tuduhan kejahatan cyber. Dakwaan ini muncul setelah berbagai kontroversi yang menyebut keterlibatan Rusia dalam berbagai aksi kejahatan cyber yang terjadi saat pemilihan presiden AS, yang akhirnya dimenangkan oleh Donald Trump.
Ada 47 pelanggaran yang didakwakan oleh Departemen Hukum AS terhadap ke-4 orang itu, yaitu konspirasi, penipuan, spionase ekonomi dan lain sebagainya. Dalam dakwaan tersebut, digambarkan kalau Federal Security Service (FSB) bekerja sama dengan penjahat cyber,
Dalam aksinya itu, mereka tak cuma mencuri data rahasia, namun dalam waktu bersamaan juga memanfaatkannya untuk menghasilkan uang. FSB sendiri adalah lembaga penerus KGB, yang merupakan biro intelijen Rusia.
Dua orang agen FSB yang didakwa itu adalah Dmitry Dokuvhaev dan atasannya yang bernama Igor Sushchin, yang keduanya berada di Rusia. Menurut kantor berita Rusia Interfax, Dokuchaev ditangkap pada Desember lalu atas tuduhan berkhianat pada negara.
Sementara hackernya adalah Alexsey Belan, yang masuk ke dalam daftar most wanted penjahat cyber milik FBI, dan pernah ditangkap di Eropa pada Juni 2013, namun bisa kabur ke Rusia sebelum bisa diekstradisi ke AS.
Hacker lainnya adalah Karim Baratov, pria kelahiran Kazakhstan yang memegang kewarganegaraan Kanada. Menurut Kepolisian Toronto, Baratov berhasil ditangkap di Kanada pada Selasa (14/32017) kemarin.
Yahoo sendiri sebelumnya sudah pernah menyebut kalau aksi peretasan terhadap jaringannya itu adalah sebuah aksi yang dibekingi oleh sebuah negara, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (16/3/2017). (asj/fyk)
Ini adalah pertama kalinya pemerintahan AS mendakwa mata-mata Rusia atas tuduhan kejahatan cyber. Dakwaan ini muncul setelah berbagai kontroversi yang menyebut keterlibatan Rusia dalam berbagai aksi kejahatan cyber yang terjadi saat pemilihan presiden AS, yang akhirnya dimenangkan oleh Donald Trump.
Ada 47 pelanggaran yang didakwakan oleh Departemen Hukum AS terhadap ke-4 orang itu, yaitu konspirasi, penipuan, spionase ekonomi dan lain sebagainya. Dalam dakwaan tersebut, digambarkan kalau Federal Security Service (FSB) bekerja sama dengan penjahat cyber,
Dalam aksinya itu, mereka tak cuma mencuri data rahasia, namun dalam waktu bersamaan juga memanfaatkannya untuk menghasilkan uang. FSB sendiri adalah lembaga penerus KGB, yang merupakan biro intelijen Rusia.
Dua orang agen FSB yang didakwa itu adalah Dmitry Dokuvhaev dan atasannya yang bernama Igor Sushchin, yang keduanya berada di Rusia. Menurut kantor berita Rusia Interfax, Dokuchaev ditangkap pada Desember lalu atas tuduhan berkhianat pada negara.
Sementara hackernya adalah Alexsey Belan, yang masuk ke dalam daftar most wanted penjahat cyber milik FBI, dan pernah ditangkap di Eropa pada Juni 2013, namun bisa kabur ke Rusia sebelum bisa diekstradisi ke AS.
Hacker lainnya adalah Karim Baratov, pria kelahiran Kazakhstan yang memegang kewarganegaraan Kanada. Menurut Kepolisian Toronto, Baratov berhasil ditangkap di Kanada pada Selasa (14/32017) kemarin.
Yahoo sendiri sebelumnya sudah pernah menyebut kalau aksi peretasan terhadap jaringannya itu adalah sebuah aksi yang dibekingi oleh sebuah negara, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (16/3/2017). (asj/fyk)
Sumber
0 Response to "AS: Hacker Yahoo Dibekingi Intelijen Rusia"
Post a Comment