Kamera Full Frame dan Medium Format, Mending Mana?



Jakarta - Banyak pendapat pro kontra soal kehadiran kamera mirrorless medium format dengan kamera dengan sensor full frame, lebih mending yang mana di antara keduanya?

Jawaban:

Belakangan, banyak pendapat baik pro kontra soal kehadiran kamera mirrorless medium format Fuji GFX50S dan Hasselblad X1D, dan membandingkannya dengan kamera dengan sensor full frame yang lebih populer di pasaran.

Sebenarnya kamera medium format bukan sesuatu yang baru di dunia fotografi. Sensor medium format (44 x 33mm) telah tersedia di berbagai kamera misalnya Leica S, Pentax 645z, Phase One dan Hasselblad H.

Fujifilm Medium Format GFXFujifilm Medium Format GFX - Foto: Dok. Enche Tjin


Hasselblad X1dHasselblad X1d - Foto: Dok. Enche Tjin


Leica SLeica S - Foto: Dok. Enche Tjin


Mengapa kedua kamera ini menarik? Pertama adalah ukuran kamera cukup compact dan ringan dari kamera medium format yang pernah ada. Hal tersebut karena Fuji dan Hasselblad mengadopsi sistem kamera mirrorless. Ukuran dan beratnya menjadi mirip dengan kamera DSLR dengan berat diantara 800 gram sampai 1 kg.

Kedua adalah harganya. Fujifilm terkenal sebagai produsen mass market, bertujuan untuk menjual produk ini sebanyak mungkin, sehingga volume besar dan mengakibatkan harga per kamera dan lensanya menjadi cukup terjangkau, yaitu sekitar 90 juta untuk kamera, dan untuk lensa sekitar 20-30 jutaan. Beberapa tahun yang lalu, kamera medium format yang termurah harganya lebih dari dua ratus juta.

Yang menjadi pro-kontra dari kemunculan kamera medium format muncul jika kita membandingkan dengan format kamera full frame. Sebagian besar orang mungkin ingin tahu, dengan harga mendekati seratus juta, apakah format ini lebih baik daripada format full frame? Mari kita bahas beberapa perbedaan utama antara kedua format ini.

1. Kualitas gambar

Untuk kualitas gambar, secara teknis, hasil foto dari kamera medium format masih lebih tinggi dari hal resolusi, termasuk kemampuan menangkap detail dan ketajaman, dynamic range juga lebih tinggi. Hasil gambar bisa dicetak dengan ukuran yang sangat besar (1-2meter) dan saat dilihat dari dekat masih tajam.

2. Ekosistem lensa dan aksesoris

Jika melihat dari pilihan lensa dan aksesoris, format kamera full frame lebih banyak. Lensa dengan aperture/bukaan besar untuk sistem full frame ini (f/0.95-f/1.4) juga sangat banyak, sehingga memudahkan fotografer untuk mengendalikan ruang tajam atau membuat latar belakang blur atau untuk mendapatkan lebih banyak cahaya dari alam.

Selain itu, koleksi lensa medium format biasanya berupa lensa fix, karena untuk mendesain lensa zoom untuk medium format sangat sulit, dan kalaupun ada beberapa, biasanya ukurannya besar dan rentangnya tidak jauh.

3. Kinerja

Kinerja autofocus dari kamera medium format memang ada peningkatan dari tahun ke tahun, tapi jika dibandingkan dengan format full frame, autofokus kamera medium format masih tergolong lambat karena masih mengandalkan deteksi kontras (contrast detect AF), belum deteksi fasa (phase detection).

Selain itu, elemen lensa medium format juga besar besar, sehingga motor fokusnya harus bekerja lebih keras. Kecepatan foto berturut-turut juga masih termasuk pelan, karena hanya bisa sekitar 3-3.5 foto per detik, sedangkan kamera full frame sudah banyak yang mampu memotret 10 foto perdetik atau lebih.

Kesimpulan

Kamera medium format ini memang unik dan tidak serta merta cocok untuk semua fotografer, tapi perkembangan medium format tentunya positif untuk fotografer dan bahkan produsen kamera medium format secara keseluruhan.

Fotografer akan menikmati pilihan kamera medium format yang lebih ringan dan terjangkau, produsen kamera akan diuntungkan karena format ini lebih banyak diperbincangan dibandingkan sebelumnya. Dengan persaingan yang makin marak antar produsen kamera, semoga teknologi medium format terus meningkat dan harganya makin terjangkau. (jsn/asj)


Sumber

0 Response to "Kamera Full Frame dan Medium Format, Mending Mana?"

Post a Comment

ADS-1

ADS-2

ADS-3

ADS-4