Di Kota Khatulistiwa, Bibit Startup 'Emas' Lepas dari Radar



Pontianak - Kota Pontianak menjadi kota ke-9 dari 10 kota digelarnya Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di seluruh Indonesia. Dibandingkan dengan kota besar lainnya, ignition di Pontianak tak kalah semarak.

Ignition adalah sebuah seminar yang bertujuan untuk membentuk pola pikir entrepreneurship peserta. Fokusnya pada kekuatan ide untuk mengubah perilaku dan hidup, terutama mengubah mindset calon pendiri startup: problem solving, research-minded, membangun enterprise, dan kemauan untuk kerja ekstra keras.

Dalam kesempatan itu, semarak yang muncul bukan hanya berlimpahnya para pembicara yang hadir. Tapi juga antusias yang diberikan para calon pendiri startup di luar perkiraan sebelumnya. Tercatat ada 430 peserta, dua kali lipat dibandingkan kota lain sebelumnya.

Ini menandakan bahwa meski Pontianak bukanlah kota sangat besar, tetapi anak muda yang ingin bergelut di dunia startup begitu 'membara'. Dan, ignition ini menjadi wadah pengetahuan anak-anak muda Pontianak tentang seluk-beluk startup.

Chief Executive Kibar Kreasi Indonesia (Kibar), Yansen Kamto, mengatakan kondisi startup di Pontianak dibandingkan kota lainnya tak jauh beda. Namun disayangkan kota seperti Pontianak jauh dari radar penggenjotan startup-nya oleh pihak seperti inkubator dan lainnya.
Di Kota Khatulistiwa, Bibit Startup 'Emas' Lepas dari Radar Yansen Kamto. Foto: Agus/inet

"Pontianak pontensinya sangat besar, anak muda antusias, skill sudah ada tidak kalah dengan kota penjuru Indonesia lainnya, yang perlu didorong lagi soal mentalitas dan pola pikirnya," ujar Yansen ditemui detikINET di Pontianak, Minggu (19/3/2017).

"Masih berpikir, "aduh, kita ini di Pontianak, beda dengan di Jakarta". Saya pikir, masalahnya bukan di skill tapi mental. Bagaimana pontensi yang ada dihidupkan, dipupuk, dikembangkan bersama-sama dengan satu visi Pontianak sebagai salah satu kota startup terbesar di dunia, bukan hanya di Indonesia saja," tuturnya.

Yansen menceritakan bahwa ia bertemu dengan orang Indonesia yang bekerja di pusat kantor pusat Google di Mountain View, Amerika Serikat. Menariknya, orang itu berasal dari Pontianak.

"Itu jadi satu indikasi, tidak mewakili semua hal, bagaimana talenta kita di era digital ini bisa dianggap setara dengan siapapun di dunia," ungkap pria yang akrab disapa Bung Kamto ini.

Terlebih potensi dikembangkan startup di Pontianak semakin terbuka lebar dari sisi ekonominya. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Pontianak pada awal Maret 2017, Ibu Kota Kalimantan Barat ini ditetapkan sebagai kota dengan Tata Kelola Ekonomi Daerah terbaik di seluruh Indonesia.

Kota ini juga menjadi penggerak ekonomi provinsi dan sekitarnya. Data yang dirilis Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kalimantan Barat pada Maret 2017 memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat akan meningkat, tahun ini berkisar pada rentang 5,19% hingga 5,59%.

Selain itu pemerintah Kota Pontianak juga memiliki target pertumbuhan kota, yakni menyentuh angka 6,30% pada tahun 2017 yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Berkaca pada target tersebut, pemerintah Kota Pontianak melalui rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pontianak tahun 2017 mengarahkan kebijakan pembangunan agar fokus pada 10 prioritas, yaitu pemberdayaan dan penguatan SDM berkualitas dengan daya saing, memberantas kemiskinan, mereduksi pengangguran, pemerataan pembangunan fisik dan ekonomi, serta pemantapan infrastruktur perkotaan.

Potensi yang dimiliki Pontianak diharapkan dapat dimaksimalkan agar pertumbuhan ekonomi kota ini dapat meningkat, terutama melalui ekonomi digital, yaitu salah satunya dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini.

"Ekosistem startup digital di Pontinak sudah mulai tumbuh. Hal ini dapat dilihat dari mulai banyaknya startup digital yang bermunculan di sana seperti Angkuts, Tripy, Pontinesia dan lainnya. Jika semangat ini terus ditumbuhkan, bukan tidak mungkin akan semakin banyak bermunculan startup digital yang dapat memecahkan masalah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sini," kata Yansen. (fyk/fyk)


Sumber

0 Response to "Di Kota Khatulistiwa, Bibit Startup 'Emas' Lepas dari Radar"

Post a Comment

ADS-1

ADS-2

ADS-3

ADS-4