Jangan Ditiru, Keren-kerenan #SkipChallenge Bisa Korbankan Nyawa

Jakarta - Hashtag #skipchallenge ramai menghiasi media sosial, terutama Instagram. Sayangnya, ini bukan challenge alias tantangan yang menghibur. Nyawa bisa menjadi taruhannya.
Tidak diketahui siapa yang pertama kali memulainya. Di Amerika Serikat (AS), tantangan ini punya nama lain #passoutchallenge yakni dengan mencekik leher. Tren yang tidak masuk akal ini rupanya sudah marak di AS sejak 2014 lalu.
Sesuai namanya, tantangan ini mengerikan. Mereka yang bersedia melakukan tantangan, dadanya akan ditekan-sekerasnya selama beberapa detik. Ini akan menyebabkan orang tersebut kekurangan oksigen, lalu pingsan. Tantangan dilakukan secara berkelompok atau lebih dari dua orang. Tentu saja agar bisa diabadikan dalam bentuk video.
Sejumlah ahli kesehatan menaruh perhatian atas permainan membahayakan ini. Pasalnya beberapa remaja mengalami nasib naas karena mengikuti tren ini. Salah satunya adalah bocah 11 tahun bernama Da'Vorius Gray yang tewas. Dia diketahui menjajal tantangan ini setelah mengetahuinya dari media sosial.
Dikutip detikINET dari Fox, Jumat (10/3/2017), Dokter Penyakit Anak asal Indianapolis Dr. Michael McKenna mengatakan, permainan ini bisa mengubah denyut jantung secara drastis.
"Mereka mencoba menekan saraf yang membantu mengendalikan detak jantung dan memberikan sinyal untuk memperlambat. Saat itulah kita bisa pingsan karena detak jantung berhenti selama beberapa detik," sebutnya.
Tantangan ini berupaya memotong oksigen ke otak, menyebabkan orang pingsan dan mengalami euforia tinggi saat proses tersebut. McKenna memperingatkan hal ini akan berdampak dalam jangka panjang.
"Ketika kita bermain-main dengan pasokan oksigen ke otak, kita menempatkan diri dalam risiko ekstrim. Entah itu risiko kematian atau kerusakan otak," McKenna memperingatkan.
Ditelusuri detikINET, pencarian #skipchallenge di Instagram dan YouTube sudah memunculkan ratusan postingan. Topik ini pun menjadi trending pencarian di Google Indonesia. (rns/fyk)
Tidak diketahui siapa yang pertama kali memulainya. Di Amerika Serikat (AS), tantangan ini punya nama lain #passoutchallenge yakni dengan mencekik leher. Tren yang tidak masuk akal ini rupanya sudah marak di AS sejak 2014 lalu.
Sesuai namanya, tantangan ini mengerikan. Mereka yang bersedia melakukan tantangan, dadanya akan ditekan-sekerasnya selama beberapa detik. Ini akan menyebabkan orang tersebut kekurangan oksigen, lalu pingsan. Tantangan dilakukan secara berkelompok atau lebih dari dua orang. Tentu saja agar bisa diabadikan dalam bentuk video.
Sejumlah ahli kesehatan menaruh perhatian atas permainan membahayakan ini. Pasalnya beberapa remaja mengalami nasib naas karena mengikuti tren ini. Salah satunya adalah bocah 11 tahun bernama Da'Vorius Gray yang tewas. Dia diketahui menjajal tantangan ini setelah mengetahuinya dari media sosial.
Dikutip detikINET dari Fox, Jumat (10/3/2017), Dokter Penyakit Anak asal Indianapolis Dr. Michael McKenna mengatakan, permainan ini bisa mengubah denyut jantung secara drastis.
"Mereka mencoba menekan saraf yang membantu mengendalikan detak jantung dan memberikan sinyal untuk memperlambat. Saat itulah kita bisa pingsan karena detak jantung berhenti selama beberapa detik," sebutnya.
Tantangan ini berupaya memotong oksigen ke otak, menyebabkan orang pingsan dan mengalami euforia tinggi saat proses tersebut. McKenna memperingatkan hal ini akan berdampak dalam jangka panjang.
"Ketika kita bermain-main dengan pasokan oksigen ke otak, kita menempatkan diri dalam risiko ekstrim. Entah itu risiko kematian atau kerusakan otak," McKenna memperingatkan.
Ditelusuri detikINET, pencarian #skipchallenge di Instagram dan YouTube sudah memunculkan ratusan postingan. Topik ini pun menjadi trending pencarian di Google Indonesia. (rns/fyk)
Sumber
0 Response to "Jangan Ditiru, Keren-kerenan #SkipChallenge Bisa Korbankan Nyawa"
Post a Comment