Diduga Stres Bekerja, Karyawan Uber Bunuh Diri



San Francisco - Seorang karyawan Uber belum lama ini meninggal dunia bunuh diri. Diduga ia dilanda stres berat karena tekanan di lingkungan kerja perusahaan ride sharing online tersebut.

Dikutip dari Mashable, Rabu (26/4/2017), karyawan bernama Joseph Thomas yang di Uber berprofesi engineer software itu bunuh diri setelah lima bulan bekerja. Keluarga Joseph menuding tekanan kerja dan rasisme membuat kesehatan mentalnya menurun yang berujung bunuh diri.

Related


Sang istri, Zecole Thomas saat ini menyewa pengacara. Sebab, Thomas tidak mendapatkan kompensasi dari Uber atas kematiannya. Menurut Uber, Thomas belum bekerja cukup lama sehingga tidak berhak mendapatkannya.

Thomas yang berusia 33 tahun sebenarnya juga diterima bekerja di Apple, tapi dia memilih Uber. Sebab ia mengira bisa lebih berkembang mengingat Uber masih perusahaan muda dan dinamis. Tapi yang terjadi dia malah merasa tak bahagia.

"Kepribadiannya jadi berubah total. Dia begitu tersita dengan pekerjaannya. Dia mengatakan tidak bisa melakukan apapun dengan benar," sebut Zecole yang kini harus membesarkan dua anak mereka sendirian.

"Dia selalu menjadi anak terpintar. Namun setelah bekerja di Uber di San Francisco, kepercayaan dirinya hilang. Dia hancur berkeping-keping," kata sang ayah, Joe.

Keluarga itu juga yakin Thomas mengalami rasisme di kantornya. Kabarnya, hanya 1% karyawan Uber berkulit hitam. Thomas salah satunya.

Uber sendiri tak berkomentar banyak. "Tidak ada keluarga yang pantas melalui apa yang dialami keluarga Thomas. Doa kami bersama mereka," sebut juru bicara Uber. (fyk/rou)


Sumber

Related Posts

0 Response to "Diduga Stres Bekerja, Karyawan Uber Bunuh Diri"

Post a Comment

ADS-1

ADS-2

ADS-3

ADS-4