Kiat Sukses Cyntia, Pendiri Berrykitchen: Jangan Menyerah!

Jakarta - Tak hanya pria saja yang bisa sukses di dunia digitalpreneur, wanita pun juga bisa. Contohnya srikandi yang satu ini, Cyntia Tenggara, pendiri Berrykitchen.com.
Cyntia menjadi bukti bahwa wanita pun bisa sukses memimpin perusahaan di tengah persaingan dunia bisnis digital, melalui katering food e-commerce yang ia jalani sejak 2012.
Dalam penuturannya, tak mudah bagi Cyntia merintis karir hingga sebesar ini. Ia bercerita, awal mula saat ia memulai usahanya, ia hanya memiliki tiga karyawan: satu orang chef, satu admin, dan dirinya sendiri.
Namun karena kegigihannya, kini ia sudah memiliki ratusan karyawan dengan jumlah order makanan 3000/box perhari, dari yang awalnya cuma 25/box perhari. Peningkatan 120 kali lipat.
"Saat ingin meng-hire chef, dari 10 orang, 9 di antaranya menolak karena menganggap usaha ini tidak mungkin. Namun, saya tetap optimistis untuk tetap lanjut," jelas Cyntia di Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Bagi Cyntia untuk memutuskan memulai usaha terlebih bagi seorang wanita bukanlah kemampuan yang menjadi hal paling penting tetapi harus memiliki sebuah karakter kuat, jangan cepat menyerah dan terus mau mencoba.
"Yang membedakan bisnis itu berhasil atau tidak ada dua, yang pertama adalah karakter orang keras kepala. Meski gagal berkali-kali, tetap dicoba hingga berhasil. Yang kedua, memiliki sifat pesimistis, ketika gagal sekali dengan cepat tidak mau melanjutkan lagi," masih kata Cyntia.
Makna Kartini
Cyntia dulu pernah beranggapan, seorang Kartini itu bisa berbeda dunia. Seorang Kartini sebagai ibu rumah tangga, atau Kartini yang sukses dengan karir dan jabatan yang bagus.
Namun setelah memilih dan menjalani dua peran sebagai wanita pebisnis dan seorang ibu, arti hari Kartini pun berubah, dan ia pun memilih arti khusus baginya sendiri dalam memandang definisi Kartini.
"Menjadi Kartini adalah bagaimana seorang wanita bisa memilih apa yang dinginkan, ketika dia memilih untuk bekerja dia punya hak untuk bekerja dan sebaliknya ketika dia memilih full time sebagai seorang ibu rumah tangga dia juga punya hak seperti atau bahkan memilih menjalankam keduanya, bebas memilih dari hati," paparnya.
Jadi menurutnya, yang menentukan wanita berhasil atau tidak, bukan dari memiliki usaha besar atau menjadi ibu rumah tangga saja, melainkan yang bisa bahagia dengan pilihannya sendiri. (rou/rou)
Cyntia menjadi bukti bahwa wanita pun bisa sukses memimpin perusahaan di tengah persaingan dunia bisnis digital, melalui katering food e-commerce yang ia jalani sejak 2012.
Related
Dalam penuturannya, tak mudah bagi Cyntia merintis karir hingga sebesar ini. Ia bercerita, awal mula saat ia memulai usahanya, ia hanya memiliki tiga karyawan: satu orang chef, satu admin, dan dirinya sendiri.
Namun karena kegigihannya, kini ia sudah memiliki ratusan karyawan dengan jumlah order makanan 3000/box perhari, dari yang awalnya cuma 25/box perhari. Peningkatan 120 kali lipat.
"Saat ingin meng-hire chef, dari 10 orang, 9 di antaranya menolak karena menganggap usaha ini tidak mungkin. Namun, saya tetap optimistis untuk tetap lanjut," jelas Cyntia di Jakarta, Rabu (26/4/2017).
Bagi Cyntia untuk memutuskan memulai usaha terlebih bagi seorang wanita bukanlah kemampuan yang menjadi hal paling penting tetapi harus memiliki sebuah karakter kuat, jangan cepat menyerah dan terus mau mencoba.
"Yang membedakan bisnis itu berhasil atau tidak ada dua, yang pertama adalah karakter orang keras kepala. Meski gagal berkali-kali, tetap dicoba hingga berhasil. Yang kedua, memiliki sifat pesimistis, ketika gagal sekali dengan cepat tidak mau melanjutkan lagi," masih kata Cyntia.
Makna Kartini
Cyntia dulu pernah beranggapan, seorang Kartini itu bisa berbeda dunia. Seorang Kartini sebagai ibu rumah tangga, atau Kartini yang sukses dengan karir dan jabatan yang bagus.
Namun setelah memilih dan menjalani dua peran sebagai wanita pebisnis dan seorang ibu, arti hari Kartini pun berubah, dan ia pun memilih arti khusus baginya sendiri dalam memandang definisi Kartini.
"Menjadi Kartini adalah bagaimana seorang wanita bisa memilih apa yang dinginkan, ketika dia memilih untuk bekerja dia punya hak untuk bekerja dan sebaliknya ketika dia memilih full time sebagai seorang ibu rumah tangga dia juga punya hak seperti atau bahkan memilih menjalankam keduanya, bebas memilih dari hati," paparnya.
Jadi menurutnya, yang menentukan wanita berhasil atau tidak, bukan dari memiliki usaha besar atau menjadi ibu rumah tangga saja, melainkan yang bisa bahagia dengan pilihannya sendiri. (rou/rou)
Sumber
0 Response to "Kiat Sukses Cyntia, Pendiri Berrykitchen: Jangan Menyerah!"
Post a Comment