'Konsumen Indonesia Lebih Pintar dari Eropa'

Jakarta - Adopsi GrabPay dinilai cukup baik di Indonesia. Tapi memang semua itu lantaran bonus potongan harga yang diberikan Grab ke konsumen di Tanah Air.
Demikian diutarakan Jason Thompson, Head of GrabPay, saat berbincang dengan sejumlah media di markas Kudo, Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Dia mengatakan pihaknya memang saat ini lebih menekankan perluasan pengguna. Caranya dengan memberikan sejumlah bonus agar pelanggan mau mencoba ke sistem pembayaran non tunai milik Grab. Strategi tersebut dinilainya pas untuk kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia.
"Konsumen di sini lebih pintar ketimbang Eropa. Di sana orangnya terima-terima saja. Di Indonesia, jika tidak sesuai harganya cari yang lain," kata Jason.
Jason tidak tahu sampai kapan strategi ini terus dijalankan. Sebab pihaknya memilih fokus pada meningkatkan jumlah pengguna.
Terkait soal mitra driver yang engan atau menolak jika konsumen membayar menggunakan GrabPay, Jason juga menyadari hal tersebut. Karena itu pihaknya berupaya untuk mengatasi persoalan yang membuat mitra driver enggan menggunakan pembayaran mobile.
"Masalahnya di proses pencairan dana, saat ini butuh lima hari setelah transaksi. Kami tengah berupaya mempercepatnya menjadi 3 hari atau malah di hari yang sama saat transaksi terjadi," ungkap Jason.
Saat ini Grab hanya bermitra dengan satu bank. Tapi perusahaan ride sharing asal Negeri Jiran itu tengah mengupayakan kerja sama dengan sejumlah pihak agar pencairan dana milik mitra driver lebih cepat lagi.
"Tidak saja bank, tapi mitra lain. Jadi mitra driver bisa mencairkan di mana saja, misalnya mini market," ujar Jason. (afr/fyk)
Demikian diutarakan Jason Thompson, Head of GrabPay, saat berbincang dengan sejumlah media di markas Kudo, Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Dia mengatakan pihaknya memang saat ini lebih menekankan perluasan pengguna. Caranya dengan memberikan sejumlah bonus agar pelanggan mau mencoba ke sistem pembayaran non tunai milik Grab. Strategi tersebut dinilainya pas untuk kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia.
"Konsumen di sini lebih pintar ketimbang Eropa. Di sana orangnya terima-terima saja. Di Indonesia, jika tidak sesuai harganya cari yang lain," kata Jason.
Jason tidak tahu sampai kapan strategi ini terus dijalankan. Sebab pihaknya memilih fokus pada meningkatkan jumlah pengguna.
Terkait soal mitra driver yang engan atau menolak jika konsumen membayar menggunakan GrabPay, Jason juga menyadari hal tersebut. Karena itu pihaknya berupaya untuk mengatasi persoalan yang membuat mitra driver enggan menggunakan pembayaran mobile.
"Masalahnya di proses pencairan dana, saat ini butuh lima hari setelah transaksi. Kami tengah berupaya mempercepatnya menjadi 3 hari atau malah di hari yang sama saat transaksi terjadi," ungkap Jason.
Saat ini Grab hanya bermitra dengan satu bank. Tapi perusahaan ride sharing asal Negeri Jiran itu tengah mengupayakan kerja sama dengan sejumlah pihak agar pencairan dana milik mitra driver lebih cepat lagi.
"Tidak saja bank, tapi mitra lain. Jadi mitra driver bisa mencairkan di mana saja, misalnya mini market," ujar Jason. (afr/fyk)
Sumber
0 Response to "'Konsumen Indonesia Lebih Pintar dari Eropa'"
Post a Comment