Tomahawk, Rudal Jadul yang Masih Mematikan



Jakarta - Sedikitnya 59 rudal Tomahawk ditembakkan ke pangkalan udara Suriah dari USS Porter dan USS Ross -- kapal perang AS -- yang bersiaga di laut Mediterania dan disebut sukses menghancurkan setiap targetnya.

Tomahawk sama sekali bukan senjata baru milik AS, bahkan bisa dibilang sudah jadul. Pasalnya rudal seberat 1,5 ton dengan panjang 6,15 meter ini setidaknya sudah 20 tahun menjadi senjata andalan militer AS.

Rudal yang sama juga jadi andalan militer AS pada Perang Teluk 1991, yang tingkat kesuksesannya diklaim sangat tinggi. Tomahawk juga dipakai saat Nato menyerang Libya pada 2011 dan jadi senjata utama AS dalam memerangi Islamic State di Timur Tengah.

Pada September 2014 Pentagon menembakkan 47 Tomahawk dari dua kapal perangnya untuk menyerang militan Iraq di Suriah. Padahal sebelumnya administrasi Obama sudah mengajukan untuk menyetop pemesanan Tomahawk dalam rangka menghemat anggaran.


Meski masih efektif, bukan berarti teknologi Tomahawk tak mengalami pembaruan. Angkatan Laut AS saat ini tengah meningkatkan kinerja Tactical Tomahawk Weapons Control System untuk meningkatkan performanya, seperti menambahkan fungsi baru dan meningkatkan keamanan cybernya.

Tomahawk sudah beberapa kali mengalami pembaruan selama 'masa tugasnya' di militer AS. Versi terbarunya adalah Block IV yang sudah dipakai sejak 2004, memiliki transmisi data dua arah untuk mengubah target setelah rudal ditembakkan, termasuk terrain navigation, kamera untuk mencocokkan foto target dan lainnya.

Bahkan Tomahawk versi terbaru ini juga bisa berputar-putar di dekat target sambil menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Saat mengitari target ini, Tomahawk akan menggunakan transmisi data dua arah ini untuk mengirimkan foto ke command center sebelum akhirnya 'meledakkan diri'.

Tak berhenti sampai di sana, Tomahawk masih akan terus diperbarui. Dan nantinya, teknologi pemandu targetnya bisa lebih baik untuk menghancurkan target yang sedang bergerak, demikian dikutip detiKINET dari Scout, Jumat (7/4/2017).

"Software seeker membuat senjata itu bisa menyerang target bergerak di area yang terlindung," ujar juru bicara AL AS.

Hal ini bisa terwujud karena Tomahawk menggunakan sinyal radio yang bisa dipakai untuk mengirimkan data target yang baru ke rudal yang sudah ditembakkan. Sistem ini akan berjalan bersamaan navigasi yang sudah dipakai oleh Tomahawk saat ini, yaitu infra merah, gelombang radio dan sistem GPS. (asj/rou)


Sumber

Related Posts

0 Response to "Tomahawk, Rudal Jadul yang Masih Mematikan"

Post a Comment

ADS-1

ADS-2

ADS-3

ADS-4