Kiat Menjepret Foto Monokrom yang Ciamik

Jakarta - Dalam rangka mendukung kuis Fotostop bulan ini yang temanya 'Bermain Monokrom', saya akan sedikit berbagi tentang beberapa kiat untuk mendapatkan foto monokrom yang bagus.
Foto monokrom (satu-warna) atau lebih dikenal dengan foto hitam putih / black and white adalah foto tanpa warna, hanya gradasi warna dari putih, abu-abu sampai hitam. Sedikit berbicara tentang sejarah, foto berwarna sebenarnya sudah ada sejak tahun 1930-an, tapi tidak populer di kalangan fotografer sampai sekitar tahun 1970 foto berwarna baru populer.
Saat ini, foto berwarna lebih populer daripada foto hitam putih, tapi foto hitam putih saat ini masih banyak diminati dan dianggap karya seni yang lebih tinggi daripada foto berwarna. Dibandingkan dengan foto berwarna yang biasanya digunakan untuk mendokumentasikan realitas, foto hitam putih yang baik bercerita tentang ide, imajinasi dan visi fotografernya. Maka itu, banyak karya seni fotografi yang dituangkan dalam bentuk foto monokrom.
Foto hitam putih tidak berwarna, sehingga bentuk, cahaya, kontras akan lebih jelas bagi pemirsa dan ide kita sebagai fotografer lebih mudah ditangkap.
Untuk membuat foto hitam putih yang baik, perlu diperhatikan dengan cermat kontras antara subjek foto (point of interest) dengan latar belakangnya. Contohnya jika subjeknya gelap, latar belakangnya lebih baik terang. Sedangkan jika subjeknya terang, latar belakangnya gelap. Kontras akan membuat subjek menonjol.
Arah cahaya dan sifat cahaya juga sebaiknya dicermati. Cahaya yang keras seperti cahaya matahari di hari yang cerah akan memberikan kesan yang lebih dramatis, sedangkan cahaya yang lembut di kala langit berawan atau mendung akan lebih datar, cocok untuk menggambarkan kelembutan dan suasana romantis.
Saat memotret monokrom, setting kamera sebaiknya di RAW+JPG untuk kualitas gambar, dan picture style/film simulation/creative style/picture control di dalam kamera sebaiknya mengunakan setting monokrom. Nantinya di dalam memory card akan tersimpan dua jenis foto, warna (RAW) dan monokrom. Dengan adanya foto RAW, maka kita selalu dapat mengolah foto RAW menjadi monokrom dengan software dikemudian hari.
Mengenai editing/post-processing, ada dua cara, pertama adalah mengatur parameter editing seperti kontras, ketajaman langsung di kamera, atau bisa juga mengunakan software secara foto dibuat. Software favorit saya untuk mengubah foto warna menjadi BW (Black & White) adalah Silver Efex Pro dari Google Nik Software. Gratis untuk diunduh dan merupakan plug-in bagi software Adobe Photoshop dan Adobe Lightroom.
Mengenai subjek atau jenis fotonya, foto hitam putih cukup fleksibel dan bisa untuk bermacam-macam, dari landscape, portrait, street, dan sebagainya. Selamat bereksperimen dan ditunggu karya-karyanya.
(jsn/fyk)
Foto monokrom (satu-warna) atau lebih dikenal dengan foto hitam putih / black and white adalah foto tanpa warna, hanya gradasi warna dari putih, abu-abu sampai hitam. Sedikit berbicara tentang sejarah, foto berwarna sebenarnya sudah ada sejak tahun 1930-an, tapi tidak populer di kalangan fotografer sampai sekitar tahun 1970 foto berwarna baru populer.
![]() |
Saat ini, foto berwarna lebih populer daripada foto hitam putih, tapi foto hitam putih saat ini masih banyak diminati dan dianggap karya seni yang lebih tinggi daripada foto berwarna. Dibandingkan dengan foto berwarna yang biasanya digunakan untuk mendokumentasikan realitas, foto hitam putih yang baik bercerita tentang ide, imajinasi dan visi fotografernya. Maka itu, banyak karya seni fotografi yang dituangkan dalam bentuk foto monokrom.
Foto hitam putih tidak berwarna, sehingga bentuk, cahaya, kontras akan lebih jelas bagi pemirsa dan ide kita sebagai fotografer lebih mudah ditangkap.
Untuk membuat foto hitam putih yang baik, perlu diperhatikan dengan cermat kontras antara subjek foto (point of interest) dengan latar belakangnya. Contohnya jika subjeknya gelap, latar belakangnya lebih baik terang. Sedangkan jika subjeknya terang, latar belakangnya gelap. Kontras akan membuat subjek menonjol.
![]() |
Arah cahaya dan sifat cahaya juga sebaiknya dicermati. Cahaya yang keras seperti cahaya matahari di hari yang cerah akan memberikan kesan yang lebih dramatis, sedangkan cahaya yang lembut di kala langit berawan atau mendung akan lebih datar, cocok untuk menggambarkan kelembutan dan suasana romantis.
![]() |
Saat memotret monokrom, setting kamera sebaiknya di RAW+JPG untuk kualitas gambar, dan picture style/film simulation/creative style/picture control di dalam kamera sebaiknya mengunakan setting monokrom. Nantinya di dalam memory card akan tersimpan dua jenis foto, warna (RAW) dan monokrom. Dengan adanya foto RAW, maka kita selalu dapat mengolah foto RAW menjadi monokrom dengan software dikemudian hari.
Mengenai editing/post-processing, ada dua cara, pertama adalah mengatur parameter editing seperti kontras, ketajaman langsung di kamera, atau bisa juga mengunakan software secara foto dibuat. Software favorit saya untuk mengubah foto warna menjadi BW (Black & White) adalah Silver Efex Pro dari Google Nik Software. Gratis untuk diunduh dan merupakan plug-in bagi software Adobe Photoshop dan Adobe Lightroom.
Mengenai subjek atau jenis fotonya, foto hitam putih cukup fleksibel dan bisa untuk bermacam-macam, dari landscape, portrait, street, dan sebagainya. Selamat bereksperimen dan ditunggu karya-karyanya.
(jsn/fyk)
Sumber
0 Response to "Kiat Menjepret Foto Monokrom yang Ciamik"
Post a Comment