Memprediksi Rencana Go-Jek Setelah Raup Rp 16 Triliun

Jakarta - Seperti diberitakan, Go-Jek menurut sumber terkait yang dikutip media teknologi Tech Crunch, telah meraup investasi USD 1,2 miliar atau di kisaran Rp 16 triliun dari raksasa internet berbasis di China, Tencent. Buat apa dana sebesar itu akan dimanfaatkan Go-Jek?
Selain untuk melawan Uber dan Grab, dana itu bisa jadi akan digunakan Go-Jek berekspansi di mancanegara. Dikutip dari Inc 42, pendanaan dari Tencent mungkin untuk membantu ekspansi layanannya di negara Asia Tenggara lain seperti Filipina, Thailand, atau Myanmar.
Selain itu, tentu saja untuk memperkuat posisi Go-Jek di dalam negeri menghadapi Uber dan Grab. Persaingan yang sangat sengit melawan keduanya jelas memerlukan dana yang sangat besar. Apalagi belum ada yang meraih keuntungan.
"Sumber kami menyebutkan bahwa penggalangan dana terbaru dari Go-Jek ini berfokus untuk memperkuat amunisinya kontra Uber dan Grab, mengembangkan bisnis pembayaran Go Pay serta memperluas layanannya," tulis Tech Crunch.
Tahun lalu menurut Tech Crunch, Go-Jek sudah menjajaki pula kemungkinan ekspansi bisnis ke mancanegara. Sumber menyatakan Go-Jek telah mempertimbangkan kemitraan atau investasi dengan penyedia layanan ride sharing lain di Sri Lanka atau India.
Namun sampai sekarang, Go-Jek masih fokus di pasar Indonesia dan belum ada tanda-tanda jelas mau go international. Memang Indonesia adalah pasar paling potensial di Asia Tenggara.
Menurut laporan yang melibatkan Google, pasar ride sharing di Tanah Air akan meningkat dari USD 2,5 miliar di tahun 2015 menjadi USD 13 miliar pada tahun 2025. (fyk/fyk)
Selain untuk melawan Uber dan Grab, dana itu bisa jadi akan digunakan Go-Jek berekspansi di mancanegara. Dikutip dari Inc 42, pendanaan dari Tencent mungkin untuk membantu ekspansi layanannya di negara Asia Tenggara lain seperti Filipina, Thailand, atau Myanmar.
Selain itu, tentu saja untuk memperkuat posisi Go-Jek di dalam negeri menghadapi Uber dan Grab. Persaingan yang sangat sengit melawan keduanya jelas memerlukan dana yang sangat besar. Apalagi belum ada yang meraih keuntungan.
"Sumber kami menyebutkan bahwa penggalangan dana terbaru dari Go-Jek ini berfokus untuk memperkuat amunisinya kontra Uber dan Grab, mengembangkan bisnis pembayaran Go Pay serta memperluas layanannya," tulis Tech Crunch.
Tahun lalu menurut Tech Crunch, Go-Jek sudah menjajaki pula kemungkinan ekspansi bisnis ke mancanegara. Sumber menyatakan Go-Jek telah mempertimbangkan kemitraan atau investasi dengan penyedia layanan ride sharing lain di Sri Lanka atau India.
Namun sampai sekarang, Go-Jek masih fokus di pasar Indonesia dan belum ada tanda-tanda jelas mau go international. Memang Indonesia adalah pasar paling potensial di Asia Tenggara.
Menurut laporan yang melibatkan Google, pasar ride sharing di Tanah Air akan meningkat dari USD 2,5 miliar di tahun 2015 menjadi USD 13 miliar pada tahun 2025. (fyk/fyk)
Sumber
0 Response to "Memprediksi Rencana Go-Jek Setelah Raup Rp 16 Triliun"
Post a Comment