'Menghilang' Enam Bulan, Ini Alasan Wiko

Jakarta - Hampir setahun nama Wiko tidak terdengar kiprahnya di pasar ponsel Indonesia. Padahal mereka sebelumnya cukup agresif. Ada apa?
CEO Wiko Mobile Indonesia Taufik Syahbuddin mengakui bahwa pihaknya sempat vakum beberapa saat dari ponsel Tanah Air. Selama enam bulan ini pihaknya memang tengah menggodok strategi baru.
Di awal kehadirannya, Wiko memang cukup bersemangat memperkenalkan bahwa mereka adalah brand dari Prancis. Jadi aktivitas yang dilakukan lebih yang bersifat marketing.
Setelah dievaluasi, hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada penjualan. Akhirnya diputuskan mencari strategi baru agar Wiko dapat lebih diterima oleh masyarakat di Indonesia.
"Saat ini kami lebih fokus pada channel. Wiko akan membenahi channel dan distribusi. Marketing tetap dilakukan tapi lebih fokus ke ritel, misalnya ke tempat konsumen membeli perangkat mobile atau toko-toko ponsel," jelas Taufik saat ditemui usai peluncuran Wiko Harry di Jakarta, Senin malam (22/5/2017).
Pihaknya pun akan membuat Wiko Experience Zone di sejumlah tempat. Ini agar masyarkat dapat melihat dan menjajal langsung keunggulan yang ditawarkan jajaran perangkat besutan Wiko.
Lebih lanjut diungkap Taufik, dalam hal pemasaran, pihak Wiko kini juga akan fokus pada secondary city. Sebab area tersebut dirasa pas dengan segmen ponsel yang dikeluarkan Wiko saat ini.
"Saya liat di secondary city, misalnya Tasikmalaya, di sana punya kemampuan membeli ponsel dengan harga kisaran segitu (Rp 1 - 3 juta)," katanya.
Taufik juga melihat masyarakat di secondary city makin realistis. Sepanjang produknya tersedia dekat dengan tempat tinggalnya, maka mereka akan membeli.
Selain itu, orang-orang di sana tidak lagi menitikberatkan pada brand saat membeli ponsel. Tapi sudah melihat spesifikasi yang ditawarkan.
"Bila konsumen di secondary city sudah banyak, barulah kami akan rambah kota besar seperti Jakarta," ujar Taufik.
Ponsel Flagship
Setelah merilis ponsel Harry, Wiko masih menyimpan dua amunisi ke pasar Indonesia. Salah satunya adalah perangkat flagship-nya.
Taufik mengungkap bahwa ponsel flagship yang akan mereka luncurkan menawarkan sejumlah keunggulan. Wiko membuat layarnya lebih besar, begitu pula kapasitas RAM.
Bodinya bakal didesain apik dengan balutan material metal. Selain itu ada jumlah fitur tambahan, salah satunya sensor sidik jari.
"Fitur fingerprint itu banyak dicari oleh pengguna, terutama anak muda," ungkap Taufik.
Sayangnya, pihak Wiko belum mau mengungkap kapan ponsel tersebut diperkenalkan. Mereka hanya memastikan ponsel tersebut akan dirilis tahun ini juga dengan harga yang cukup bersahabat.
(afr/yud)
CEO Wiko Mobile Indonesia Taufik Syahbuddin mengakui bahwa pihaknya sempat vakum beberapa saat dari ponsel Tanah Air. Selama enam bulan ini pihaknya memang tengah menggodok strategi baru.
Di awal kehadirannya, Wiko memang cukup bersemangat memperkenalkan bahwa mereka adalah brand dari Prancis. Jadi aktivitas yang dilakukan lebih yang bersifat marketing.
Setelah dievaluasi, hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada penjualan. Akhirnya diputuskan mencari strategi baru agar Wiko dapat lebih diterima oleh masyarakat di Indonesia.
"Saat ini kami lebih fokus pada channel. Wiko akan membenahi channel dan distribusi. Marketing tetap dilakukan tapi lebih fokus ke ritel, misalnya ke tempat konsumen membeli perangkat mobile atau toko-toko ponsel," jelas Taufik saat ditemui usai peluncuran Wiko Harry di Jakarta, Senin malam (22/5/2017).
Pihaknya pun akan membuat Wiko Experience Zone di sejumlah tempat. Ini agar masyarkat dapat melihat dan menjajal langsung keunggulan yang ditawarkan jajaran perangkat besutan Wiko.
Lebih lanjut diungkap Taufik, dalam hal pemasaran, pihak Wiko kini juga akan fokus pada secondary city. Sebab area tersebut dirasa pas dengan segmen ponsel yang dikeluarkan Wiko saat ini.
"Saya liat di secondary city, misalnya Tasikmalaya, di sana punya kemampuan membeli ponsel dengan harga kisaran segitu (Rp 1 - 3 juta)," katanya.
Taufik juga melihat masyarakat di secondary city makin realistis. Sepanjang produknya tersedia dekat dengan tempat tinggalnya, maka mereka akan membeli.
Selain itu, orang-orang di sana tidak lagi menitikberatkan pada brand saat membeli ponsel. Tapi sudah melihat spesifikasi yang ditawarkan.
"Bila konsumen di secondary city sudah banyak, barulah kami akan rambah kota besar seperti Jakarta," ujar Taufik.
Ponsel Flagship
Setelah merilis ponsel Harry, Wiko masih menyimpan dua amunisi ke pasar Indonesia. Salah satunya adalah perangkat flagship-nya.
![]() |
Bodinya bakal didesain apik dengan balutan material metal. Selain itu ada jumlah fitur tambahan, salah satunya sensor sidik jari.
"Fitur fingerprint itu banyak dicari oleh pengguna, terutama anak muda," ungkap Taufik.
Sayangnya, pihak Wiko belum mau mengungkap kapan ponsel tersebut diperkenalkan. Mereka hanya memastikan ponsel tersebut akan dirilis tahun ini juga dengan harga yang cukup bersahabat.
(afr/yud)
Sumber
0 Response to "'Menghilang' Enam Bulan, Ini Alasan Wiko"
Post a Comment