Soal Game, Indonesia Ungguli Malaysia dan Singapura

Jakarta - Lembaga analisa data asal Belanda, Newzoo baru saja merilis daftar 100 negara dengan jumlah pendapatan terbesar dari industri video game. Dari daftar tersebut, China keluar sebagai negara dengan jumlah pendapatan video game nomor wahid.
Menurut pemaparan Newzoo, di tahun 2017 ini China memiliki pendapatan dari game dengan estimasi sekitar USD 27,55 miliar. Posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat dengan jumlah pendapatan USD 25 miliar, menyusul Jepang dengan angka USD 12,5 miliar, Jerman dengan USD 4,4 miliar dan Inggris di angka USD 4,2 miliar.
Peringkat teratas di tahun 2017 ini serupa dengan angka di tahun 2015. Sebagaimana dikutip detikINET dari Gamespot, Selasa (16/5/2017), China dan Amerika Serikat memang sebelumnya juga berada di posisi pertama dan kedua negara dengan pendapatan besar dari video game.
Baik China dan Amerika Serikat memiliki peningkatan yang cukup pesat. Dari sebelumnya hanya berkisar USD 22,23 miliar dan USD 21,96 miliar di tahun 2015.
Walau menang secara keseluruhan, China sebenarnya masih kalah dari Amerika Serikat bila dilihat dengan ukuran perorangan. Karena seperti diketahui jumlah populasi penduduk China berkisar 1,38 miliar, sedangkan Amerika Serikat hanya 326 juta.
Nah, di antara 100 daftar negara tersebut, menariknya Indonesia masuk ke dalam 20 besar. Bila melihat dari data Newzoo, Indonesia berada di peringkat nomor 16. Itu lebih tinggi dari negara tetangga, seperti Malaysia yang hanya berada di posisi 21 dan Singapura di posisi 32.
Dari data Newzoo, Indonesia yang berada satu tingkat di atas India mampu meraup pendapatan dari game sebesar USD 879,7 juta. Sementara Malaysia hanya USD 586,6 juta dan Singapura USD 317,6 juta.
Perlu dicatat bahwa jumlah pendapatan dihitung tidak termasuk penjualan hardware atau pendapatan dari layanan judi online. Tapi, angka sudah termasuk pendapatan dari B2B, penelitian konsumen, laporan perusahaan triwulan, dan juga data sensus. (mag/fyk)
Menurut pemaparan Newzoo, di tahun 2017 ini China memiliki pendapatan dari game dengan estimasi sekitar USD 27,55 miliar. Posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat dengan jumlah pendapatan USD 25 miliar, menyusul Jepang dengan angka USD 12,5 miliar, Jerman dengan USD 4,4 miliar dan Inggris di angka USD 4,2 miliar.
Peringkat teratas di tahun 2017 ini serupa dengan angka di tahun 2015. Sebagaimana dikutip detikINET dari Gamespot, Selasa (16/5/2017), China dan Amerika Serikat memang sebelumnya juga berada di posisi pertama dan kedua negara dengan pendapatan besar dari video game.
Baik China dan Amerika Serikat memiliki peningkatan yang cukup pesat. Dari sebelumnya hanya berkisar USD 22,23 miliar dan USD 21,96 miliar di tahun 2015.
Walau menang secara keseluruhan, China sebenarnya masih kalah dari Amerika Serikat bila dilihat dengan ukuran perorangan. Karena seperti diketahui jumlah populasi penduduk China berkisar 1,38 miliar, sedangkan Amerika Serikat hanya 326 juta.
Nah, di antara 100 daftar negara tersebut, menariknya Indonesia masuk ke dalam 20 besar. Bila melihat dari data Newzoo, Indonesia berada di peringkat nomor 16. Itu lebih tinggi dari negara tetangga, seperti Malaysia yang hanya berada di posisi 21 dan Singapura di posisi 32.
Dari data Newzoo, Indonesia yang berada satu tingkat di atas India mampu meraup pendapatan dari game sebesar USD 879,7 juta. Sementara Malaysia hanya USD 586,6 juta dan Singapura USD 317,6 juta.
Perlu dicatat bahwa jumlah pendapatan dihitung tidak termasuk penjualan hardware atau pendapatan dari layanan judi online. Tapi, angka sudah termasuk pendapatan dari B2B, penelitian konsumen, laporan perusahaan triwulan, dan juga data sensus. (mag/fyk)
Sumber
0 Response to "Soal Game, Indonesia Ungguli Malaysia dan Singapura"
Post a Comment