AS Tuding Rusia Bajak Kantor Berita Qatar

Jakarta - Penyelidik Amerika Serikat menyebut hacker Rusia berada di balik aksi peretasan situs kantor berita Qatar, yaitu dengan menyisipkan berita palsu yang kemudian memicu ketegangan antara Qatar dan sejumlah Negara Teluk Arab.
Pernyataan ini dikeluarkan AS setelah mereka -- dalam hal ini FBI -- mengirimkan sebuah tim investigator ke Doha untuk membantu pemerintah Qatar menyelidiki insiden dugaan peretasan situs berita tersebut.
Tudingan ini muncul karena aksi tersebut serupa dengan langkah yang dicoba oleh Rusia ketika mereka menyusup untuk mengganggu Pilpres AS 2016 lalu, yaitu dengan menyebar berita-berita palsu alias hoax.
Serangan serupa juga sebelumnya terjadi di sejumlah negara Eropa seperti Prancis dan Jerman, di mana mereka menyebarkan berita-berita palsu untuk mengganggu proses pemilihan umum di negara tersebut.
Menurut data intelijen yang sudah dikumpulkan, terindikasi kalau hacker Rusia berada di balik penyusupan yang pertama dilaporkan oleh pemerintah Qatar pada dua minggu lalu tersebut, demikian dikutip detikINET dari CNN, Rabu (7/6/2017).
Saat itu, otoritas Qatar menyebut para peretas memposting 'pernyataan palsu' atas nama Emir Qtar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani via QNA. Pernyataan itu berisi kritikan terhadap beberapa pemimpin negara-negara Teluk Arab dan seruan untuk meredakan ketegangan hubungan dengan Iran, yang jelas-jelas musuh negara-negara Arab.
Pernyataan itu memicu ketegangan antara Qatar dengan negara-negara Teluk Arab, dan mereka menolak penjelasan Qatar soal peretasan itu tersebut. Media-media lokal negara Teluk Arab malah 'menyerang' Emir Qatar dengan menyebutnya melunak terhadap Iran. (asj/rou)
Pernyataan ini dikeluarkan AS setelah mereka -- dalam hal ini FBI -- mengirimkan sebuah tim investigator ke Doha untuk membantu pemerintah Qatar menyelidiki insiden dugaan peretasan situs berita tersebut.
Tudingan ini muncul karena aksi tersebut serupa dengan langkah yang dicoba oleh Rusia ketika mereka menyusup untuk mengganggu Pilpres AS 2016 lalu, yaitu dengan menyebar berita-berita palsu alias hoax.
Serangan serupa juga sebelumnya terjadi di sejumlah negara Eropa seperti Prancis dan Jerman, di mana mereka menyebarkan berita-berita palsu untuk mengganggu proses pemilihan umum di negara tersebut.
Menurut data intelijen yang sudah dikumpulkan, terindikasi kalau hacker Rusia berada di balik penyusupan yang pertama dilaporkan oleh pemerintah Qatar pada dua minggu lalu tersebut, demikian dikutip detikINET dari CNN, Rabu (7/6/2017).
Saat itu, otoritas Qatar menyebut para peretas memposting 'pernyataan palsu' atas nama Emir Qtar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani via QNA. Pernyataan itu berisi kritikan terhadap beberapa pemimpin negara-negara Teluk Arab dan seruan untuk meredakan ketegangan hubungan dengan Iran, yang jelas-jelas musuh negara-negara Arab.
Pernyataan itu memicu ketegangan antara Qatar dengan negara-negara Teluk Arab, dan mereka menolak penjelasan Qatar soal peretasan itu tersebut. Media-media lokal negara Teluk Arab malah 'menyerang' Emir Qatar dengan menyebutnya melunak terhadap Iran. (asj/rou)
Sumber
0 Response to "AS Tuding Rusia Bajak Kantor Berita Qatar"
Post a Comment