Pengguna Go-Jek Jadi Korban Penipuan, Saldo Go-Pay Terkuras

Jakarta - Sebagai penyedia layanan transportasi kaum urban, Go-Jek menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan. Tapi makin tinggi minat pengguna Go-Jek, kian rawan kejahatan yang mengintainya, salah satunya terkait kode verifikasi.
Baru-baru ini salah satu pengguna setia Go-Jek menceritakan kepada detikINET tentang kisahnya yang terjerat modus meminta kode verifikasi atas nama Go-Jek.
Korban mengungkap ada orang tidak dikenal menelpon dirinya dan mengaku dari pihak Go-Jek. Lalu, oknum tersebut meminta korban membacakan kode verifikasi. Namun, korban mengacuhkannya. Sekadar informasi, kode verifikasi dimaksud dikirimkan Go-Jek untuk melakukan login.
Beberapa waktu kemudian, korban menerima kode verifikasi dari Go-Jek langsung lewat pesan singkat, di mana di dalamnya terdapat kode verifikasi. Nah, orang yang mengaku dari Go-Jek itu kembali menelepon dengan permintaan sama, meminta kode verifikasi dari Go-Jek.
"Saya bacakan kode verifikasi tersebut. Setelah saya bacakan, orang tersebut bilang nanti kalo ada driver gojek telpon, bilang aja salah kirim. Terus, dia tutup telpon," ujarnya.
Menilainya janggal, pengguna Go-Jek ini lantas menelpon call center yang mengatakan bahwa kejadian itu adalah modus penipuan baru mengatasnamakan Go-Jek. Bila terlanjur memberikan kode verifikasi kepada pihak asing, pengguna diimbau menghabiskan saldo Go-Pay agar tidak disedot oleh pelaku.
Mendapat saran tersebut, korban mengecek saldo Go-Pay. Celakanya nasi sudah menjadi bubur, saldo Go-Pay yang semula Rp 198 ribu menyusut menjadi Rp 22 ribu. "Saya telpon lagi call center Go-Jek. Mereka bilang laporan saya sedang diproses," ucapnya.
Mengenai saldo yang disedot oleh pelaku, pihak Go-Jek tidak menggantikannya karena itu dianggap kesalahan korban memberikan kode verifikasi kepada orang asing. Jadi, hati-hati pengguna Go-Jek, jangan sampai lengah dengan memberikan kode verifikasi pada orang tak dikenal. (fyk/fyk)
Baru-baru ini salah satu pengguna setia Go-Jek menceritakan kepada detikINET tentang kisahnya yang terjerat modus meminta kode verifikasi atas nama Go-Jek.
Korban mengungkap ada orang tidak dikenal menelpon dirinya dan mengaku dari pihak Go-Jek. Lalu, oknum tersebut meminta korban membacakan kode verifikasi. Namun, korban mengacuhkannya. Sekadar informasi, kode verifikasi dimaksud dikirimkan Go-Jek untuk melakukan login.
Beberapa waktu kemudian, korban menerima kode verifikasi dari Go-Jek langsung lewat pesan singkat, di mana di dalamnya terdapat kode verifikasi. Nah, orang yang mengaku dari Go-Jek itu kembali menelepon dengan permintaan sama, meminta kode verifikasi dari Go-Jek.
"Saya bacakan kode verifikasi tersebut. Setelah saya bacakan, orang tersebut bilang nanti kalo ada driver gojek telpon, bilang aja salah kirim. Terus, dia tutup telpon," ujarnya.
Menilainya janggal, pengguna Go-Jek ini lantas menelpon call center yang mengatakan bahwa kejadian itu adalah modus penipuan baru mengatasnamakan Go-Jek. Bila terlanjur memberikan kode verifikasi kepada pihak asing, pengguna diimbau menghabiskan saldo Go-Pay agar tidak disedot oleh pelaku.
Mendapat saran tersebut, korban mengecek saldo Go-Pay. Celakanya nasi sudah menjadi bubur, saldo Go-Pay yang semula Rp 198 ribu menyusut menjadi Rp 22 ribu. "Saya telpon lagi call center Go-Jek. Mereka bilang laporan saya sedang diproses," ucapnya.
Mengenai saldo yang disedot oleh pelaku, pihak Go-Jek tidak menggantikannya karena itu dianggap kesalahan korban memberikan kode verifikasi kepada orang asing. Jadi, hati-hati pengguna Go-Jek, jangan sampai lengah dengan memberikan kode verifikasi pada orang tak dikenal. (fyk/fyk)
Sumber
0 Response to "Pengguna Go-Jek Jadi Korban Penipuan, Saldo Go-Pay Terkuras"
Post a Comment