Menkominfo Panggil Google, Facebook dkk, Ada Apa?
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara membenarkan bahwa pihaknya akan memanggil semua para penyedia layanan Over The Top (OTT) seperti Google, Facebook, Twitter, dan lainnya. Ada apa?
"Agendanya perbaikan, tata cara, dan penanganan konten negatif, itu aja. Yaudah, semuanya (dipanggil)," ujar Rudiantara ditemui di Menara Kibar, Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Kapan pertemuan itu berlangsung, Rudiantara sendiri mengaku belum mengetahuinya. Namun yang pasti, ia menargetkan koordinasi antara pemerintah dengan penyedia OTT tersebut dapat selesai pada bulan ini juga.
"Bulan ini harus sudah selesai semuanya. Bulan puasa kemarin kan saya minta Dirjen (Aptika) temuin mereka. Untuk yang lain (Google, Twitter, dan lainnya) lagi (berulang), kalau Telegram baru karena dari 2016 kita sabar, bayangin, yaudahlah (blokir) karena ini mendesak," tuturnya.
Rudiantara lantas menjelaskan persoalan Pemerintah Indonesia dengan Telegram hingga berujung blokir pada akhir pekan lalu. Disampaikannya, Telegram berbeda dengan platform lainnya yang bersifat komersil. Telegram menyebutkan dirinya sebagai non profit organization kepada Pemerintah Indonesia.
"Karena sudah komunikasi, yang lain itu ada kontak, nomor teleponnya ini, organisasinya di sini, dapat dihubunginnya ini, dalam 24 jam siapa saja yang dapat dikontak, itu ada dan Telegram gak ada karena Telegram ini non profit jadi cara bekerjanya berbeda," sebut pria yang disapa Chief RA . (afr/afr)
"Agendanya perbaikan, tata cara, dan penanganan konten negatif, itu aja. Yaudah, semuanya (dipanggil)," ujar Rudiantara ditemui di Menara Kibar, Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Kapan pertemuan itu berlangsung, Rudiantara sendiri mengaku belum mengetahuinya. Namun yang pasti, ia menargetkan koordinasi antara pemerintah dengan penyedia OTT tersebut dapat selesai pada bulan ini juga.
"Bulan ini harus sudah selesai semuanya. Bulan puasa kemarin kan saya minta Dirjen (Aptika) temuin mereka. Untuk yang lain (Google, Twitter, dan lainnya) lagi (berulang), kalau Telegram baru karena dari 2016 kita sabar, bayangin, yaudahlah (blokir) karena ini mendesak," tuturnya.
Rudiantara lantas menjelaskan persoalan Pemerintah Indonesia dengan Telegram hingga berujung blokir pada akhir pekan lalu. Disampaikannya, Telegram berbeda dengan platform lainnya yang bersifat komersil. Telegram menyebutkan dirinya sebagai non profit organization kepada Pemerintah Indonesia.
"Karena sudah komunikasi, yang lain itu ada kontak, nomor teleponnya ini, organisasinya di sini, dapat dihubunginnya ini, dalam 24 jam siapa saja yang dapat dikontak, itu ada dan Telegram gak ada karena Telegram ini non profit jadi cara bekerjanya berbeda," sebut pria yang disapa Chief RA . (afr/afr)
Sumber
0 Response to "Menkominfo Panggil Google, Facebook dkk, Ada Apa?"
Post a Comment