Frekuensi Terbatas, Tri Nekat Geber 4G di 227 Kota

Jakarta - Dibandingkan dengan tiga operator seluler lainnya, frekuensi yang ditempati Hutchison 3 Indonesia (Tri) bisa dibilang yang paling terbatas. Namun operator itu tetap nekat menggeber jaringan 4G, bahkan hingga 227 kota.
Total spektrum yang ditempati Tri saat ini hanya 20 MHz, yakni 10 MHz di 1.800 MHz dan 10 MHz lainnya di 2,1 GHz. Praktis, hanya 5 MHz saja yang bisa dimaksimalkan operator ini saat ekspansi 4G. Karena sisanya, masih digunakan untuk melayani 2G dan 3G.
Kondisi kurang ideal ini pun ikut diakui oleh Muhammad Danny Buldansyah, Wakil Direktur Utama Tri Indonesia. Itu sebabnya, Tri berharap banyak bisa mendapat kesempatan untuk memenangi lelang spektrum di 2,1 GHz, setidaknya untuk satu blok 5 MHz.
"Kami sudah mengembangkan jaringan mobile broadband yang didukung oleh 40.000 BTS, dan fiber optik sepanjang 14.000 Km, untuk melayani 56,8 juta pelanggan. Harusnya itu bisa jadi pertimbangan pemerintah saat lelang nanti," ujarnya kepada detikINET, Sabtu (11/3/2017).
Tri sendiri telah memasuki satu dasawarsa hadir di Indonesia dengan menjangkau 227 kabupaten/kota, 1.769 kecamatan dan 7.296 desa di 25 provinsi, yang terbentang mulai dari Lhokseumawe hingga Manado, meliputi pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Bali dengan jaringan 4G LTE.
Jaringan berbasis teknologi 4G LTE ini dihadirkan untuk menjawab kebutuhan mobile internet bagi seluruh penduduk Indonesia akan layanan digital dan multimedia yang terus meningkat.
Selain ekspansi jaringan 4G LTE yang agresif, Tri juga menggratiskan kuota pelanggannya untuk telepon ke seluruh nomor tujuan lewat aplikasi WhatsApp, Line, WeChat dan BBM di seluruh jaringan 3G maupun 4G.
"Hingga saat ini rata-rata konsumsi data pelanggan Tri setiap bulannya mencapai 3.5 GB, dan hampir 70% di antaranya digunakan untuk akses multimedia," masih kata Danny. (mag/mag)
Total spektrum yang ditempati Tri saat ini hanya 20 MHz, yakni 10 MHz di 1.800 MHz dan 10 MHz lainnya di 2,1 GHz. Praktis, hanya 5 MHz saja yang bisa dimaksimalkan operator ini saat ekspansi 4G. Karena sisanya, masih digunakan untuk melayani 2G dan 3G.
Kondisi kurang ideal ini pun ikut diakui oleh Muhammad Danny Buldansyah, Wakil Direktur Utama Tri Indonesia. Itu sebabnya, Tri berharap banyak bisa mendapat kesempatan untuk memenangi lelang spektrum di 2,1 GHz, setidaknya untuk satu blok 5 MHz.
"Kami sudah mengembangkan jaringan mobile broadband yang didukung oleh 40.000 BTS, dan fiber optik sepanjang 14.000 Km, untuk melayani 56,8 juta pelanggan. Harusnya itu bisa jadi pertimbangan pemerintah saat lelang nanti," ujarnya kepada detikINET, Sabtu (11/3/2017).
Tri sendiri telah memasuki satu dasawarsa hadir di Indonesia dengan menjangkau 227 kabupaten/kota, 1.769 kecamatan dan 7.296 desa di 25 provinsi, yang terbentang mulai dari Lhokseumawe hingga Manado, meliputi pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Bali dengan jaringan 4G LTE.
Jaringan berbasis teknologi 4G LTE ini dihadirkan untuk menjawab kebutuhan mobile internet bagi seluruh penduduk Indonesia akan layanan digital dan multimedia yang terus meningkat.
Selain ekspansi jaringan 4G LTE yang agresif, Tri juga menggratiskan kuota pelanggannya untuk telepon ke seluruh nomor tujuan lewat aplikasi WhatsApp, Line, WeChat dan BBM di seluruh jaringan 3G maupun 4G.
"Hingga saat ini rata-rata konsumsi data pelanggan Tri setiap bulannya mencapai 3.5 GB, dan hampir 70% di antaranya digunakan untuk akses multimedia," masih kata Danny. (mag/mag)
Sumber
0 Response to "Frekuensi Terbatas, Tri Nekat Geber 4G di 227 Kota"
Post a Comment