Teknologi Digital Mampu Dongkrak Pendapatan Wanita

Jakarta - Di negara-negara berkembang, perbedaan pendapatan antara pria dan wanita menjadi salah satu masalah kesenjangan sosial, termasuk di Indonesia. Agar tidak ketinggalan, para wanita dituntut harus fasil dalam berbagai hal, termasuk pemanfaatan teknologi digital.
Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Accenture, perusahaan layanan konsultasi dan solusi profesional global, ditemukan sejumlah penyebab tejadinya kesenjangan pendapatan antara pria dan wanita. Kesenjangan pertama terjadi lantaran masih mendominasinya wanita lulusan berpendidikan rendah yang pada akhirnya mendapatkan pekerjaan dengan gaji rendah juga.
Selain berpendidikan rendah, faktor lainnya adalah pernikahan. Seorang wanita yang sudah menikah dan memiliki anak disebut menjadi faktor penghambat bagi mereka untuk mendapatkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena banyak dari mereka harus fokus mengurus keluarga sehingga berhenti bekerja.
Riset yang dilakukan oleh Accenture ini melibatkan 28.000 pria dan wanita yang di antaranya adalah mahasiswa dari 29 negara, termasuk Indonesia.
Maka dari itu, agar wanita bisa mengejar ketinggalan dari pria, Neneng Goenadi, Country Managing Director, Accenture menyebut ada tiga kunci untuk membantu wanita meningkatkan pendapatan dalam karir mereka yang didapat dari hasil riset.
Yang pertama adalah kemahiran digital atau digital fluency. Di sini seorang wanita diharapkan bisa menggunakan teknologi digital untuk terknoneksi dengan pihak lain, belajar, dan bekerja.
"Digital itu tidak hanya untuk chatting, namun buat itu menjadikan kita mendapatkan pengetahuan lebih banyak dan tambah pintar dan kita bisa menggunakannya untuk pekerjaan dan untuk entreprenur sehingga perekonomian di Indonesia juga maju," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Menuju Kesetaraan 2017: Leading in the New' di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).
Kedua, strategi dalam karir atau career strategy. "Sangat bagus jika seorang wanita memiliki ambisius dalam berkarir tapi juga harus memiliki strategi yang bagus juga, dengan begitu wanita akan menjadi jauh lebih maju di dalam gender gap index terutama di Indonesia," tambah Neneng.
Dan yang terakhir adalah penggunaan teknologi atau tech immersion, di mana peluang untuk mengakuisisi teknologi yang lebih besar dan kemampuan digital yang lebih kuat untuk menyeimbangi kemampuan laki-laki.
Menurut Neneng, dengan menerapkan ketiga ini dan dipadukan dengan dukungan dari sektor bisnis, pemerintah, dan akademisi, maka wanita secara global dapat meningkatkan pendapatan hingga 35% pada tahun 2030 atau sebesar USD 3,9 triliun. (mag/mag)
Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Accenture, perusahaan layanan konsultasi dan solusi profesional global, ditemukan sejumlah penyebab tejadinya kesenjangan pendapatan antara pria dan wanita. Kesenjangan pertama terjadi lantaran masih mendominasinya wanita lulusan berpendidikan rendah yang pada akhirnya mendapatkan pekerjaan dengan gaji rendah juga.
Selain berpendidikan rendah, faktor lainnya adalah pernikahan. Seorang wanita yang sudah menikah dan memiliki anak disebut menjadi faktor penghambat bagi mereka untuk mendapatkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena banyak dari mereka harus fokus mengurus keluarga sehingga berhenti bekerja.
Riset yang dilakukan oleh Accenture ini melibatkan 28.000 pria dan wanita yang di antaranya adalah mahasiswa dari 29 negara, termasuk Indonesia.
Maka dari itu, agar wanita bisa mengejar ketinggalan dari pria, Neneng Goenadi, Country Managing Director, Accenture menyebut ada tiga kunci untuk membantu wanita meningkatkan pendapatan dalam karir mereka yang didapat dari hasil riset.
![]() |
Yang pertama adalah kemahiran digital atau digital fluency. Di sini seorang wanita diharapkan bisa menggunakan teknologi digital untuk terknoneksi dengan pihak lain, belajar, dan bekerja.
"Digital itu tidak hanya untuk chatting, namun buat itu menjadikan kita mendapatkan pengetahuan lebih banyak dan tambah pintar dan kita bisa menggunakannya untuk pekerjaan dan untuk entreprenur sehingga perekonomian di Indonesia juga maju," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'Menuju Kesetaraan 2017: Leading in the New' di Jakarta, Sabtu (11/3/2017).
Kedua, strategi dalam karir atau career strategy. "Sangat bagus jika seorang wanita memiliki ambisius dalam berkarir tapi juga harus memiliki strategi yang bagus juga, dengan begitu wanita akan menjadi jauh lebih maju di dalam gender gap index terutama di Indonesia," tambah Neneng.
Dan yang terakhir adalah penggunaan teknologi atau tech immersion, di mana peluang untuk mengakuisisi teknologi yang lebih besar dan kemampuan digital yang lebih kuat untuk menyeimbangi kemampuan laki-laki.
Menurut Neneng, dengan menerapkan ketiga ini dan dipadukan dengan dukungan dari sektor bisnis, pemerintah, dan akademisi, maka wanita secara global dapat meningkatkan pendapatan hingga 35% pada tahun 2030 atau sebesar USD 3,9 triliun. (mag/mag)
Sumber
0 Response to "Teknologi Digital Mampu Dongkrak Pendapatan Wanita"
Post a Comment