Google dan Uber Ribut Gara-gara Levandowski



Jakarta - Bukan, orang ini bukan Levandowski sang pemain bola dari klub Bayern Muenchen. Tapi mantan teknisi Google yang kini pindah kerja ke Uber. Kenapa sampai ribut-ribut? Begini ceritanya.

Persaingan mobil otonom memang super ketat. Saking ketatnya kemiripan teknologi membuat perusahaan teknologi Google menduga Uber mencuri teknologi mereka melalui mantan karyawan Google yang kini berada di bawah naungan Uber.

Kasus ini berawal dari mantan teknisi Google bernama Anthony Levandowski, menerapkan teknologi mobil otonom Google pada Uber. Seperti dilansir Carscoops, Senin (10/4/2017), mantan karyawan Google ini dituntut hingga USD 120 juta atau setara Rp 1,5 triliun

Karena dalam pernyataan Google Waymo autonomous vehicle, dikatakan bahwa Levandowski menerima insentif untuk memiliki peran penting untuk bisa melahirkan mobil otonom.

Dikatakan, Google memberikan insentif besar untuk para insinyur robotika dalam mengembangkan teknologi mengemudi baru untuk mengubah transportasi selamanya. Levandowski adalah salah satu anggota tim yang paling awal, maka imbalan keuangan yang didapat sangat besar.

Sebagai bagian dari gugatan yang diajukan oleh Waymo, itu menegaskan bahwa Levandowski mengunduh lebih dari 14.000 dokumen dari laptop Google tentang program driverless mobil perusahaan dan data itu diterapkan pada Uber untuk menggunakan teknologi ini.

Karena setelah meninggalkan Google pada Januari 2016, ditemukan teknologi Google di Uber enam bulan kemudian. Yakni teknologi self-driving truck start-up Otto. (rou/rou)


Sumber

0 Response to "Google dan Uber Ribut Gara-gara Levandowski"

Post a Comment

ADS-1

ADS-2

ADS-3

ADS-4