Ini yang Membuat Grab Kepincut Kudo

Jakarta - Lantaran punya visi yang sama, Grab mengakusisi startup pembayaran online asal Indonesia, Kudo. Tapi rupanya ada sejumlah alasan lain yang membuat mereka kepincut.
Saat berbincang dengan sejumlah media, Head of GrabPay Jason Thompson membeberkan sejumlah pertimbangan kenapa pihaknya meminang startup besutan Albert Albert Lucius dan Agung Nugroho itu.
Pertama, Kudo membuka jalan untuk Grab masuk ke dunia offline. Perusahaan ride sharing asal Malaysia itu merasa cukup sulit masuk ke ranah tersebut.
"Tanpa adanya orang di komunitas akan sulit masuk ke offline. Kudo memberikan keuntungan yang besar bagi kami. Dari awalnya nol orang, kini kami ada 400 ribu orang di komunitas. ," kata Jason di Kantor Kudo, Jakarta, Selasa sore (25/4/2017).
Dengan mengakusisi Kudo, Grab bakal mendapat kepercayaan lebih besar. Kendati demikian Grab harus menjelaskan proses akusisi pada orang-orang yang di komunitas. Sebab secara tidak langsung mereka menjadi bagian dalam akusisi tersebut.
"Mereka jadi yang pertama diberitahukan ketimbang dapat dari sumber lain. Ini guna membangun kepercayaan," ujar Jason.
Seperti diketahui awal April lalu, Grab resmi mengumumkan bahwa mereka telah mencaplok Kudo. Tidak ada informasi berapa nilai kesepakatan tersebut, sebab kedua belah pihak memilih untuk merahasiakan.
Saat diinterview beberapa waktu lalu, President Grab Ming Maa mengatakan dengan akusisi ini mereka ingin sama-sama menciptakan solusi pembayaran bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan perbankan. Sehingga mereka dapat pula menikmati layanan e-commerce.
"Tim Kudo akan bekerja sama dengan tim pengembangan bisnis Grab untuk mengidentifikasi peluang. Sehingga dapat memperluas bisnis Grab dan GrabPay di pasar Indonesia dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki Kudo. Mulai dari jaringan agen, platform e-commerce O2O, dan berbagai kemitraan dengan para retailer lokal dan nasional," jelas Ming.
Untuk proses peleburan bisnis sendiri, Ming akan menggabungkan solusi perdagangan yang telah dikembangan Kudo dengan GrabPay dan basis pelanggan aktif Grab. Cara ini diyakininya dapat memberikan akses yang lebih
baik terhadap transaksi non-tunai. Selain menciptakan kesempatan baru untuk menggenjot pembelanjaan online di Indonesia. (afr/afr)
Saat berbincang dengan sejumlah media, Head of GrabPay Jason Thompson membeberkan sejumlah pertimbangan kenapa pihaknya meminang startup besutan Albert Albert Lucius dan Agung Nugroho itu.
Pertama, Kudo membuka jalan untuk Grab masuk ke dunia offline. Perusahaan ride sharing asal Malaysia itu merasa cukup sulit masuk ke ranah tersebut.
"Tanpa adanya orang di komunitas akan sulit masuk ke offline. Kudo memberikan keuntungan yang besar bagi kami. Dari awalnya nol orang, kini kami ada 400 ribu orang di komunitas. ," kata Jason di Kantor Kudo, Jakarta, Selasa sore (25/4/2017).
Dengan mengakusisi Kudo, Grab bakal mendapat kepercayaan lebih besar. Kendati demikian Grab harus menjelaskan proses akusisi pada orang-orang yang di komunitas. Sebab secara tidak langsung mereka menjadi bagian dalam akusisi tersebut.
"Mereka jadi yang pertama diberitahukan ketimbang dapat dari sumber lain. Ini guna membangun kepercayaan," ujar Jason.
![]() |
Seperti diketahui awal April lalu, Grab resmi mengumumkan bahwa mereka telah mencaplok Kudo. Tidak ada informasi berapa nilai kesepakatan tersebut, sebab kedua belah pihak memilih untuk merahasiakan.
Saat diinterview beberapa waktu lalu, President Grab Ming Maa mengatakan dengan akusisi ini mereka ingin sama-sama menciptakan solusi pembayaran bagi masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan perbankan. Sehingga mereka dapat pula menikmati layanan e-commerce.
"Tim Kudo akan bekerja sama dengan tim pengembangan bisnis Grab untuk mengidentifikasi peluang. Sehingga dapat memperluas bisnis Grab dan GrabPay di pasar Indonesia dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki Kudo. Mulai dari jaringan agen, platform e-commerce O2O, dan berbagai kemitraan dengan para retailer lokal dan nasional," jelas Ming.
Untuk proses peleburan bisnis sendiri, Ming akan menggabungkan solusi perdagangan yang telah dikembangan Kudo dengan GrabPay dan basis pelanggan aktif Grab. Cara ini diyakininya dapat memberikan akses yang lebih
baik terhadap transaksi non-tunai. Selain menciptakan kesempatan baru untuk menggenjot pembelanjaan online di Indonesia. (afr/afr)
Sumber
0 Response to "Ini yang Membuat Grab Kepincut Kudo"
Post a Comment