China Ungkap Sindikat Jual Beli Data iPhone

Jakarta - Tindak kejahatan pencurian data belakangan semakin marak terjadi di berbagai negara, China salah satunya. Tak tinggal diam, pemerintah negeri Tirai Bambu ini dilaporkan berhasil meringkus komplotan pencuri data pengguna iPhone.
Data pengguna gadget di era seperti saat ini telah menjelma menjadi barang berharga. Dengan berbagai macam informasi yang tersimpan di dalamnya, data bisa saja menjadi senjata makan tuan apabila tidak dijaga dengan benar.
Jual beli data belakangan menjadi bisnis panas yang terjadi di China arau tepatnya di provinsi Zhejiang. Seperti dikutip detikINET dari Phone Arena, Jumat (9/6/2017), pihak otoritas setempat berhasil meringkus 22 tersangka di bulan Mei 2017 lalu.
Ke-22 tersangka ini diduga terlibat dalam sindikat pencurian dan penjualan data dari database Apple. Diduga mereka ini merupakan distributor pihak ketiga Apple dan memiliki akses terhadap data pengguna iPhone, seperti nomor dan Apple ID.
Dalam melancarkan bisnisnya, sindikat ini menjual data mulai dari harga USD 1,50 atau senilai Rp 20.000 sampai USD 26 atau senilai Rp 394 ribu per data. Menurut keterangan pemerintah China, buntut berjualan data ini, mereka mampu meraup keuntungan hingga USD 7,3 juta.
Belum diketahui secara pasti berapa pengguna yang terkena dampak dari pencurian data ini. Begitupula dengan informasi apakah ada pengguna iPhone di luar China yang menjadi korban dari sindikat ini.
(mag/yud)
Data pengguna gadget di era seperti saat ini telah menjelma menjadi barang berharga. Dengan berbagai macam informasi yang tersimpan di dalamnya, data bisa saja menjadi senjata makan tuan apabila tidak dijaga dengan benar.
Jual beli data belakangan menjadi bisnis panas yang terjadi di China arau tepatnya di provinsi Zhejiang. Seperti dikutip detikINET dari Phone Arena, Jumat (9/6/2017), pihak otoritas setempat berhasil meringkus 22 tersangka di bulan Mei 2017 lalu.
Ke-22 tersangka ini diduga terlibat dalam sindikat pencurian dan penjualan data dari database Apple. Diduga mereka ini merupakan distributor pihak ketiga Apple dan memiliki akses terhadap data pengguna iPhone, seperti nomor dan Apple ID.
Dalam melancarkan bisnisnya, sindikat ini menjual data mulai dari harga USD 1,50 atau senilai Rp 20.000 sampai USD 26 atau senilai Rp 394 ribu per data. Menurut keterangan pemerintah China, buntut berjualan data ini, mereka mampu meraup keuntungan hingga USD 7,3 juta.
Belum diketahui secara pasti berapa pengguna yang terkena dampak dari pencurian data ini. Begitupula dengan informasi apakah ada pengguna iPhone di luar China yang menjadi korban dari sindikat ini.
(mag/yud)
Sumber
0 Response to "China Ungkap Sindikat Jual Beli Data iPhone"
Post a Comment