Liburan ke Luar Negeri? Hati-hati Pakai Travel WiFi Router

Jakarta - Suasana libur panjang seperti saat ini sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mudik di kampung halaman bersama keluarga. Namun ada juga yang memilih untuk berlibur ke luar negeri.
Bagi yang memilih berlibur ke luar negeri, tentunya internet menjadi sebuah keniscayaan saat traveling, sekedar untuk berkomunikasi juga bermanfaat untuk mencari informasi reservasi tiket atau hotel. Untuk satu ini, hati-hati yang menyewa WiFi router saat di luar negeri karena ditemukan kerentanan.
Di acara Security Analyst Summit (SAS) dipaparkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jan Hoersch, seorang konsultan keamanan TI di Securai GmbH, tentang kerentanan yang ditemukannya pada perangkat Internet of Things (IoT) terkoneksi.
Dia menyebutkan ada empat dari tujuh produk paling rentan, di mana salah satu dari keempat produk IoT tersebut adalah travel WiFi router.
Dari hasil penelitian, Jan Hoersch menemukan adanya eksploitasi terhadap router. Sebagai permulaan, salah satu router dapat mengirimkan data pengguna--seperti nama pengguna, SSID, kata sandi admin, dalam plaintext--yang harus dilakukan penyerang adalah mengirim pesan SMS ke router dan menunggu informasi tersebut dikirim kembali.
Hal lainnya termasuk kerentanan port LAN, pengaturan yang mudah dimanipulasi, dan juga kemampuan untuk melaksanakan perintah berbahaya dan tidak diautentikasi. Singkatnya, hal-hal yang kemungkinan tidak Anda harapkan dapat memata-matai lalu lintas Web atau terhubung ke komputer Anda.
"Bagi wisatawan, tampaknya, kenyamanan memiliki daya tarik jauh lebih besar daripada keamanan. Namun, di dunia yang terhubung ini kita tidak dapat mengabaikan bahwa travel WiFi router juga tidak memiliki keamanan yang mamadai atau tidak disetting dengan baik sehingga celah tersebut menjadi jalur utama bagi para peretas untuk menyerang jutaan pengguna internet ketika mereka berlibur," ungkap Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Lab Indonesia, Sabtu (1/7/2017).
Lalu, bagaimana bagi wisatawan melindungi diri dan perangkat mereka dari kerentanan WiFi router saat berada di luar negeri. Sebagai perusahaan keamanan siber, Kaspersky Lab memaparkan sejumlah tips ampuh untuk dapat membantu melindungi dari kerentanan perangkat tersebut.
1. Bijak Dalam Penggunaan
Ini maksudnya jangan hanya membaca ulasan bagi end user yang tersedia di e-commerce. Selain itu, end user juga wajib mengunjungi situs-situs teknologi serta membaca rincian teknis atau Google mengenai perangkat dan kelemahan dari sisi keamanan.
2. Periksa apakah Anda bisa mengganti password default.
Tambahkan ini ke tahap penelitian Anda atau setidaknya selidiki saat Anda pertama kali menyiapkan perangkat.
Seperti yang dicatat Hoersch dalam penelitiannya, banyak perangkat memiliki password hardcoded. Jika Anda mendapati ini terjadi pada perangkat Anda, lihat poin #3 dan pikirkan untuk menilai kembali pembelian dan opsi untuk pertukaran.
3. Tentukan Tingkat Keamanan Anda.
Ini akan berbeda untuk setiap pengguna, namun kenyataannya permasalahan keamanan perangkat terserah kepada individu. Jika Anda merasa bahwa produk antivirus dan protokol keamanan pribadi Anda kuat, Anda mungkin bersedia mengambil risiko lebih tinggi.
Namun, jika Anda menggunakan Password1234 sebagai default atau berbagi kata sandi Anda di beberapa jaringan, Anda mungkin ingin menilai ulang (dan memikirkan password manager).
Sylvia Ng, General Manager - SEA dari Kaspersky Lab, mengatakan kini para peretas semakin mahir dalam memanipulasi perangkat yang terkoneksi untuk memata-matai pengguna, mencuri informasi rahasia atau bahkan menggunakan perangkat IoT sebagai senjata siber untuk melakukan serangan masal.
"Oleh karena itu, kami menganjurkan agar pengguna menerapkan langkah-langkah keamanan ketika mengkoneksikan perangkat mereka ke sebuah jaringan Wi-Fi. Selain itu, akan lebih baik jika para pengembang teknologi ini bersama-sama dengan pakar keamanan dan perusahaan keamanan siber bekerja sama memperbaiki sisi keamanannya," tuturnya. (rou/rou)
Bagi yang memilih berlibur ke luar negeri, tentunya internet menjadi sebuah keniscayaan saat traveling, sekedar untuk berkomunikasi juga bermanfaat untuk mencari informasi reservasi tiket atau hotel. Untuk satu ini, hati-hati yang menyewa WiFi router saat di luar negeri karena ditemukan kerentanan.
Di acara Security Analyst Summit (SAS) dipaparkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jan Hoersch, seorang konsultan keamanan TI di Securai GmbH, tentang kerentanan yang ditemukannya pada perangkat Internet of Things (IoT) terkoneksi.
Dia menyebutkan ada empat dari tujuh produk paling rentan, di mana salah satu dari keempat produk IoT tersebut adalah travel WiFi router.
Dari hasil penelitian, Jan Hoersch menemukan adanya eksploitasi terhadap router. Sebagai permulaan, salah satu router dapat mengirimkan data pengguna--seperti nama pengguna, SSID, kata sandi admin, dalam plaintext--yang harus dilakukan penyerang adalah mengirim pesan SMS ke router dan menunggu informasi tersebut dikirim kembali.
Hal lainnya termasuk kerentanan port LAN, pengaturan yang mudah dimanipulasi, dan juga kemampuan untuk melaksanakan perintah berbahaya dan tidak diautentikasi. Singkatnya, hal-hal yang kemungkinan tidak Anda harapkan dapat memata-matai lalu lintas Web atau terhubung ke komputer Anda.
"Bagi wisatawan, tampaknya, kenyamanan memiliki daya tarik jauh lebih besar daripada keamanan. Namun, di dunia yang terhubung ini kita tidak dapat mengabaikan bahwa travel WiFi router juga tidak memiliki keamanan yang mamadai atau tidak disetting dengan baik sehingga celah tersebut menjadi jalur utama bagi para peretas untuk menyerang jutaan pengguna internet ketika mereka berlibur," ungkap Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Lab Indonesia, Sabtu (1/7/2017).
Lalu, bagaimana bagi wisatawan melindungi diri dan perangkat mereka dari kerentanan WiFi router saat berada di luar negeri. Sebagai perusahaan keamanan siber, Kaspersky Lab memaparkan sejumlah tips ampuh untuk dapat membantu melindungi dari kerentanan perangkat tersebut.
![]() |
1. Bijak Dalam Penggunaan
Ini maksudnya jangan hanya membaca ulasan bagi end user yang tersedia di e-commerce. Selain itu, end user juga wajib mengunjungi situs-situs teknologi serta membaca rincian teknis atau Google mengenai perangkat dan kelemahan dari sisi keamanan.
2. Periksa apakah Anda bisa mengganti password default.
Tambahkan ini ke tahap penelitian Anda atau setidaknya selidiki saat Anda pertama kali menyiapkan perangkat.
Seperti yang dicatat Hoersch dalam penelitiannya, banyak perangkat memiliki password hardcoded. Jika Anda mendapati ini terjadi pada perangkat Anda, lihat poin #3 dan pikirkan untuk menilai kembali pembelian dan opsi untuk pertukaran.
3. Tentukan Tingkat Keamanan Anda.
Ini akan berbeda untuk setiap pengguna, namun kenyataannya permasalahan keamanan perangkat terserah kepada individu. Jika Anda merasa bahwa produk antivirus dan protokol keamanan pribadi Anda kuat, Anda mungkin bersedia mengambil risiko lebih tinggi.
Namun, jika Anda menggunakan Password1234 sebagai default atau berbagi kata sandi Anda di beberapa jaringan, Anda mungkin ingin menilai ulang (dan memikirkan password manager).
Sylvia Ng, General Manager - SEA dari Kaspersky Lab, mengatakan kini para peretas semakin mahir dalam memanipulasi perangkat yang terkoneksi untuk memata-matai pengguna, mencuri informasi rahasia atau bahkan menggunakan perangkat IoT sebagai senjata siber untuk melakukan serangan masal.
"Oleh karena itu, kami menganjurkan agar pengguna menerapkan langkah-langkah keamanan ketika mengkoneksikan perangkat mereka ke sebuah jaringan Wi-Fi. Selain itu, akan lebih baik jika para pengembang teknologi ini bersama-sama dengan pakar keamanan dan perusahaan keamanan siber bekerja sama memperbaiki sisi keamanannya," tuturnya. (rou/rou)
Sumber
0 Response to "Liburan ke Luar Negeri? Hati-hati Pakai Travel WiFi Router"
Post a Comment