Sinyal 4G Kini Menyelimuti Desa Terpencil di Alor
Jakarta - Warga Desa Tude, Kecamatan Pantar Tengah barangkali tidak perlu iri lagi dengan saudaranya yang tinggal di Alor, atau bahkan Jakarta sekalipun. Sebab daerah ini sudah terselimuti jaringan 4G LTE.
Desa Tude merupakan bagian dari Pulau Pantar yang merupakan pulau terbesar kedua di Kabupaten Alor. Untuk menuju ke sana akses yang ditempuh tidak lah mudah.
Pertama dari Alor kita harus menaiki speedboat selama kurang lebih satu setengah jam. Atau bisa dengan kapal laut dengan jarak tempuh hingga tiga jam.
Sampai di dermaga kecil Pulau Pantar, kita harus mengendarai motor atau mobil menuju ke Desa Tude. Tapi, di sana tidak ada kendaraan umum. Ketika mengikuti acara peresmiannya yang dihadiri oleh Menterikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, detikINET dan jurnalis dari media lain menaiki truk pasir untuk menuju ke sana.
Dari dermaga ke pusat desa Tude berjarak 20 KM. Butuh waktu satu jam dengan kecepatan pacu sedang. Kondisi jalan sendiri belum sepenuhnya mulus dan penuh debu.
Setibanya di Desa Tude, Menkominfo yang ditemani Bupati Alor Amon Djobo langsung disambut tarian leko-leko yang menjadi ciri khas di sana. Setelahnya Rudiantara langsung meresmikan BTS 4G LTE hasil kolaborasi Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) dan Telkomsel.
"Mudah-mudahan adik-adik yang sekarang masih SD, SMP dan SMA, karena di sini sudah ada akses internet, dapat siap menghadapi dunia yang semakin kompetitif. Karena persaingan tidak hanya antar pulau, kini sudah antar negara," kata Rudiantara saat memberikan kata sambutan.
Guna menguji kemampuan koneksi 4G LTE, Menkominfo pun melakukan panggilan video dengan Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti yang tengah berada di Istana Negara.
Di akhir acara, pihak Telkomsel membangikan 50 ponsel 4G berikut SIM cardnya dan 200 unit powerbank. (mag/mag)
Desa Tude merupakan bagian dari Pulau Pantar yang merupakan pulau terbesar kedua di Kabupaten Alor. Untuk menuju ke sana akses yang ditempuh tidak lah mudah.
Pertama dari Alor kita harus menaiki speedboat selama kurang lebih satu setengah jam. Atau bisa dengan kapal laut dengan jarak tempuh hingga tiga jam.
Sampai di dermaga kecil Pulau Pantar, kita harus mengendarai motor atau mobil menuju ke Desa Tude. Tapi, di sana tidak ada kendaraan umum. Ketika mengikuti acara peresmiannya yang dihadiri oleh Menterikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, detikINET dan jurnalis dari media lain menaiki truk pasir untuk menuju ke sana.
Dari dermaga ke pusat desa Tude berjarak 20 KM. Butuh waktu satu jam dengan kecepatan pacu sedang. Kondisi jalan sendiri belum sepenuhnya mulus dan penuh debu.
Setibanya di Desa Tude, Menkominfo yang ditemani Bupati Alor Amon Djobo langsung disambut tarian leko-leko yang menjadi ciri khas di sana. Setelahnya Rudiantara langsung meresmikan BTS 4G LTE hasil kolaborasi Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) dan Telkomsel.
"Mudah-mudahan adik-adik yang sekarang masih SD, SMP dan SMA, karena di sini sudah ada akses internet, dapat siap menghadapi dunia yang semakin kompetitif. Karena persaingan tidak hanya antar pulau, kini sudah antar negara," kata Rudiantara saat memberikan kata sambutan.
Guna menguji kemampuan koneksi 4G LTE, Menkominfo pun melakukan panggilan video dengan Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti yang tengah berada di Istana Negara.
Di akhir acara, pihak Telkomsel membangikan 50 ponsel 4G berikut SIM cardnya dan 200 unit powerbank. (mag/mag)
Sumber
0 Response to "Sinyal 4G Kini Menyelimuti Desa Terpencil di Alor"
Post a Comment