Buffering Video Lebih Bikin Stres Ketimbang Macet



Jakarta - Sebuah survei yang dilakukan Ericsson mengungkapkan hasil menarik terkait tingkat stres pengguna internet di Jakarta.

Studi ini melibatkan 170 partisipan pengguna internet aktif di Jakarta, dengan 80% di antaranya pelanggan layanan jaringan 4G LTE. Sisanya, masih mengandalkan 3G.

Sebagian kecil peserta survei adalah generasi millennial yang merupakan anak muda dengan usia di bawah 25 tahun. Ericsson menggunakan metode menarik dalam survei yang dilakukannya ini, menggunakan apa yang disebutnya sebagai neuroscience.

Jadi, untuk mendapatkan hasil surveinya, peserta diharuskan menggunakan semacam pemindai di kepala yang akan mendeteksi sinyal-sinyal otak untuk mengetahui tingkat stres pengguna.

Buffering Video Lebih Bikin Stres Ketimbang MacetFoto: detikINET/Yudhianto


Hasilnya, rata-rata pengguna internet di Jakarta lebih banyak yang cepat mengalami stres ketika mengakses video streaming ketimbang menunggu macet. Tercatat ada 43% partisipan yang mengalami stres ketika video streaming mengalami buffering. Sementara itu, hanya 16% yang stres karena terjebak kemacetan.

Hasil ini selaras dengan data lainnya yang juga diumbar Ericsson. Pasalnya, 75% trafik mobile data di Jakarta bersumber dari video streaming. Selain itu, kebanyakan penggunanya adalah generasi milenial yang tidak cukup sabar untuk menunggu lama.

"75% mobile data traffic berasal dari video. Penggunanya kebanyakan millenial di bawah 25 tahun, karena mereka memang terlahir di tengah-tengah berkembangnya teknologi smartphone. Mereka juga selalu mengharapkan lebih," kata Afrizal Abdul Rahim, Head of Ericsson ConsumerLab SEA & Oceania.

"Millenial lebih tidak sabar. Kalau mereka mengalami trafik yang lambat, mereka akan secepatnya meninggalkan layanan yang dipakai dan ini bisa merugikan bagi penyedia layanan," tambahnya. (rns/rns)


Sumber

0 Response to "Buffering Video Lebih Bikin Stres Ketimbang Macet"

Post a Comment

ADS-1

ADS-2

ADS-3

ADS-4