Misi Mulia Leonika: Bikin Startup Penyelamat Nyawa

Jakarta - Tak semua startup 'mata duitan'. Ada juga yang punya misi mulia, jadi penyelamat nyawa. Startup lokal yang didirikan oleh wanita muda ini bahkan sampai bikin Google kepincut.
Masih muda dan perempuan bukanlah suatu halangan yang berarti untuk bergelut di bidang usaha rintisan digital. Begitu yang dihadapi oleh Leonika Sari Njoto Boedioetomo, gadis 23 tahun yang merupakan sosok di balik Reblood -- sebuah aplikasi yang membantu Anda untuk donor darah di tempat terdekat dengan jadwal yang bisa dipilih sesuai keinginan.
"Reblood pertama kali bikin pada 2015, dua tahun lalu yang dimulai program yang dinisiasi oleh Bu Risma (Wali Kota Surabaya). Di situ berat juga, startup yang identik dengan teknologi, kita sekantor itu cowok semua, founder startup cowok semua," ungkap Leonika di acara Kartini Masa Kini yang digelar detikcom di Rumah Maroko, Jakarta.
Persoalan gender itu tak dihiraukan oleh Leonika, alumnus Jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang mengubah permasalahan tersebut jadi tantangannya.
Melalui bimbingan dari Tri Rismaharini kala itu, membuat Leonika semakin termotivasi untuk mengkampanyekan pentingnya donor darah kepada masyarakat luas lewat aplikasi Reblood yang dirancangnya.
"Intinya, beliau mengajarkan tidak ada sukses tanpa kerjakeras. Kalian mungkin merasa 'oke, cewek pasti susah' tapi yang berarti susah itu bukan berarti mustahil. Sesulit apapun, tetap berusaha," ungkap dara cantik ini.
Mendapat dukungan dan dorongan mental, Leonika semakin membulatkan untuk menularkan hal itu kepada khalayak luas, agar mereka bisa mendonor darahnya tanpa kesulitan berarti.
Leonikan menuturkan, persoalan kekurangan stok donor darah tak hanya terjadi di Surabaya, tetapi secara nasional, di mana setiap tahunnya dibutuhkan lima juta tapi yang terpenuhi 3-4 juta kantong darah.
"Setelah dihitung, setiap menitnya ada 10 orang di Indonesia membutuhkan darah, tiga diantaranya tidak dapat. Sehingga setiap tahun dapat dihitung jutaan orang yang meninggal karena permasalahan tersebut," tuturnya.
Dengan Reblood, Leonika menjelaskan dapat memberitahu informasi terkait jadwal dan reminder untuk siap sebelum donor. Tak hanya itu, Leonika meracik cara penyampaian donor darah ini dengan cara fun, seperti reward hingga voucher belanja kepada pendonor.
"Manfaat donor darah, kalau rutin empat kali dalam setahun itu bisa mengurangi risiko serangan jantung, umur jadi lebih panjang, dan berdasarkan penilitian yang sering donor itu sudah 60-70 tahun tetap sehat tanpa penyakit apapun," kata Leonika.
"Dengan satu donor darah itu bisa menyelematkan tiga nyawa orang. Bayangkan itu bisa dilakukan secara rutin, bisa menyelamatkan banyak nyawa," tambah wanita berambut sebahu ini. (rou/rou)
Masih muda dan perempuan bukanlah suatu halangan yang berarti untuk bergelut di bidang usaha rintisan digital. Begitu yang dihadapi oleh Leonika Sari Njoto Boedioetomo, gadis 23 tahun yang merupakan sosok di balik Reblood -- sebuah aplikasi yang membantu Anda untuk donor darah di tempat terdekat dengan jadwal yang bisa dipilih sesuai keinginan.
Related
"Reblood pertama kali bikin pada 2015, dua tahun lalu yang dimulai program yang dinisiasi oleh Bu Risma (Wali Kota Surabaya). Di situ berat juga, startup yang identik dengan teknologi, kita sekantor itu cowok semua, founder startup cowok semua," ungkap Leonika di acara Kartini Masa Kini yang digelar detikcom di Rumah Maroko, Jakarta.
Persoalan gender itu tak dihiraukan oleh Leonika, alumnus Jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang mengubah permasalahan tersebut jadi tantangannya.
![]() |
"Intinya, beliau mengajarkan tidak ada sukses tanpa kerjakeras. Kalian mungkin merasa 'oke, cewek pasti susah' tapi yang berarti susah itu bukan berarti mustahil. Sesulit apapun, tetap berusaha," ungkap dara cantik ini.
Mendapat dukungan dan dorongan mental, Leonika semakin membulatkan untuk menularkan hal itu kepada khalayak luas, agar mereka bisa mendonor darahnya tanpa kesulitan berarti.
Leonikan menuturkan, persoalan kekurangan stok donor darah tak hanya terjadi di Surabaya, tetapi secara nasional, di mana setiap tahunnya dibutuhkan lima juta tapi yang terpenuhi 3-4 juta kantong darah.
"Setelah dihitung, setiap menitnya ada 10 orang di Indonesia membutuhkan darah, tiga diantaranya tidak dapat. Sehingga setiap tahun dapat dihitung jutaan orang yang meninggal karena permasalahan tersebut," tuturnya.
Dengan Reblood, Leonika menjelaskan dapat memberitahu informasi terkait jadwal dan reminder untuk siap sebelum donor. Tak hanya itu, Leonika meracik cara penyampaian donor darah ini dengan cara fun, seperti reward hingga voucher belanja kepada pendonor.
"Manfaat donor darah, kalau rutin empat kali dalam setahun itu bisa mengurangi risiko serangan jantung, umur jadi lebih panjang, dan berdasarkan penilitian yang sering donor itu sudah 60-70 tahun tetap sehat tanpa penyakit apapun," kata Leonika.
"Dengan satu donor darah itu bisa menyelematkan tiga nyawa orang. Bayangkan itu bisa dilakukan secara rutin, bisa menyelamatkan banyak nyawa," tambah wanita berambut sebahu ini. (rou/rou)
Sumber
0 Response to "Misi Mulia Leonika: Bikin Startup Penyelamat Nyawa"
Post a Comment